Senin, 26 Desember 2011

Lirik Nasyid Maharku Untukmu ~ Alief

Maharku Untukmu
Album : Single ANN Jateng
Munsyid : ANN Jateng Alief
http://liriknasyid.com

Inilah maharku untukmu
Seperti ini kumampu
Sepenuh hati kuberikan
Sebagai wujud cintaku

Reff
Maharku untukmu tulus kuserahkan
Kepada dirimu satu yang kupilih
Maharku untukmu agung karunia
Yang Allah berikan padaku untukmu

Terimalah sebaris doa
Semoga engkau bahagia
Dan kunyanyikan lagu ini
Persembahan cinta suci

Baca Selengkapnya......

Biar Kukembalikan Cinta ini Kepada-Nya

Teruntukku, teruntukmu yang sedang jatuh hati…

Lautan kematian ombak
Dengan pantai tiada terusik
Begitu kasih hatiku sejak kehadiranmu
Betapa aku hargai anugerah surga di dunia....

Tak ku sadari bayangmu selalu hadir di hatiku. Kejernihan wajahmu seakan sempurna dari pandanganku. Kesederhanaanmu seakan mengejar kekayaan dunia. Dan ketakawaan dirimu bak permata yang selalu membisikan nuraniku. Kadang diriku bertanya, apakah aku sendang ‘jatuh cinta?’
Saat sendiri, kadang bayangmu selalu menghantui. Saat bertemu, hati ini tak bisa menipu. Dan ku ingin mengadu, ‘ya Allah kenapa aku jatuh hati?’

Kuharap kau coba memahami
Luahan hati ini yang ingin dicintai
Kuharap kau dapat menghayati
Sentuhan jiwa ini yang ingin disayangi

Aku tak tahu, apakah sama yang kau rasa. Seakan diri ini ingin segara menyapa ‘aku jatuh cinta’. Seakan ada harapan ku ingin kita berlayar mengarungi samudera dunia. Menyelamatkan cintaku yang sedang bersemayam di hati. Dan ku ingin kau bisa memahami.
Semakin lama rindu ini semakin menjelma. Rasa cinta pun kian menggelora. Sedikit demi sedikit ku mencoba menginstal nyali untuk menjemputmu menjadi bidadari. Bidadari yang akan menemani hidupku dalam suka, dalam duka, dalam meniti Ridho-Nya. Hingga tak lupa kupanjatkan do’a sebagai wujud istikharah cinta.

Sebut namamu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman


Ku terus memohon petunjuk-Nya. Agar Dia segara menetapkan pilihan dalam sebuah penantian. Hingga akhirnya Allah memang menentukan pilihan yang terbaik buatmu dan mudah-mudahan juga buatku. Tak lama lagi engkau akan menjadi pengantin dari orang yang telah Allah pilihkan buatmu.
Kini pupus sudah harapan itu. Meski air mataku menitik, meski hati ini terus terusik, aku harus segera mengakhiri. Karena ku tahu semua itu salahku yang mudah menaruh rasa cinta dalam jiwa. Cinta semu yang belum pasti mempertemukan kita.

Terimalah sebaris do’a
Semoga engkau bahagia
Dan kunyanyikan lagu ini
Pesembahan cinta suci…


Sebentar lagi hari-hari yang kau nanti akan segera menghampiri. Barakallahulaka wa baraka’alalika waja’abainakuma fi khair…. Semoga barakah itu memberikan senyuman kepadamu, meski air mata menitik-nitik. Semoga barakah itu menyergap rindu di tengah kejengkelan. Dan semoga barakah itu memberikan rengkuhan di saat dadamu terasa sesak oleh masalah. Kini baru kusadari, sakit rasanya ketika ‘jatuh cinta’. Biar kukembalikan cinta ini kepada-Nya. Kepada yang Maha Mencintai, yang tiada pernah terputus cintanya.

Disini pernah ada rasa simpati
Disini pernah ada rasa mengagumi
Rasa ingin memilikimu
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni
Mencoba berlindung dibalik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri
Namun ternyata semua
Hanya mainan nafsu
Untuk memburu cinta yang semu
Aku tertipu…
Tuhanku berikan ku cinta
Yang kau titipkan bukan cinta yang pernah ku tanam
Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan

Baca Selengkapnya......

Ketika Mencintai Tak Bisa Menikahi


Saudaraku..

Ketika kita sudah menyempurnakan Ikhtiar..
Dengan Niat menjaga kesucian diri dari dosa
Menjaga kesucian pandangan..
Bahkan sampai dengan proses Ta’aruf yang Terjaga..
Ketika kita juga sudah berdoa setiap hari..
Sholat Istikharah sampai meneteskan airmata bercucuran..
Dan sepertinya Dialah yang terbaik buat kita..
Dialah yang akan menjadi pendamping hidup kita..

Namun..
Ternyata dirinya tidak bersedia menerima kita..
Ternyata dirinya menolak cinta kita..
Oh My God.:(
Dunia sepertinya mau Kiamat..
Hati teriris-iris..diri jadi melankolis..^^

Saudaraku..
Memang Alangkah bahagianya jika cinta yang hendak kita bingkai
dalam nuansa indah PERNIKAHAN, mendapatkan Sapaan lembut..
Sambutan hangat serta Sunggingan senyum dari dia yg kita dambakan.
Namun betapa nestapanya ketika CINTA TULUS yang kita ungkapkan..
ternyata harus BERTEPUK SEBELAH TANGAN..
Cinta Memang Tak Harus Memiliki..
Mungkin kita sering mendengar ungkapan itu..
Mudah diucapkan..
Tapi kenyataannya..
Sulit dilaksanakan..

Saudaraku..
Janganlah bersedih
Yakinilah bahwasanya kegagalan cinta yang kita alami.
Tertolaknya cinta yang kita ajukan..
Sudah dirancang,dan ditulis sedemikian rupa oleh Allah..
Semuanya ada hikmahnya saudaraku..

Saudaraku..
Yakinlah bahwa Allah pasti akan memilihkan yang terbaik buat kita.
Jika kita ditolak saat ini..
Berarti Allah sudah menyiapkan buat kita yang lebih baik..
Dari yang Sekarang Menolak kita..

Saudaraku..
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah..
Allah ingin menguji kita ,seberapa besar kita terhadap komitmen pernikahan..
Allah ingin lebih mendewasakan kita dan memantapkan kepribadian kita dalam menghadapi kegagalan..

Saudaraku..
Kita mungkin kecewa,frustasi,trauma,sedih serta kehilangan semangat..
Tapi jangan sampai Rasa SEDIHMU itu..memakan hari-harimu..
Ketika engkau terlalu larut dalam kesedihan.
Maka dirimu akan menjadi lemah..
Ya..lemah dalam beribadah..malas dalam bekerja..
Menggiringmu untuk berburuk sangka terhadap Allah..
Dan Syetan akan menggunakan perangkapnya untuk menipumu..
Sehingga gaya hidup kamu bisa menjadi bebas..tak ada aturan

Saudaraku..
Dijamin hari-harimu TIDAK AKAN BAHAGIA..selama engkau LARUT DALAM KESEDIHAN..
Dunia tak selebar daun kelor..(kata orang dulu^^)
Apa kamu tak tahu bahwa dunia ini begitu luas..
Bertebaranlah dibumi Allah yang Luas..
Jodohmu bisa saja ada diseberang Pulau..
Dilain Kota..dilain Provinsi..
tapi bisa juga dekat Rumahmu..
Carilah dengan Jalan yang diridhoi oleh-Nya

Seperti kata Imam Hasan Al Banna
“Mimpimu hari ini adalah kenyataan esok hari,Kenyataan hari ini adalah mimpimu hari kemarin”

Raihlah mimpimu ..Yakinlah Saudaraku Harapan itu Masih Ada
Carilah Gantinya dengan menjaga Niat Saudaraku..
Carilah seseorang yang bisa melabuhkan cintanya kepada Allah
Agar bertambah kekuatan cintamu kepada Allah..
Agar bertambah imanmu ,ketika engkau bersamanya..
Bukan hanya sekedar Melampiaskan Kekecewaan atau Nafsu belaka..
Karena dengan Niat yang Lurus mencari Ridho Allah.
insya Allah akan membawa keberkahan..

Saudaraku..
Sambil kita mencari..
Jangan lupa memperbaiki diri..
Perbaiki kekurangan kita dalam segala hal..
Siapkan dari sisi ruhiyah kita,sisi ekonomi kita,kematangan kita,keilmuan kita
Kalau kita ingin mendapat pasangan yang berkualitas bagus..
Tentunya kita harus berkualitas bagus juga.
“Wanita yang baik-baik..untuk Lelaki yang baik-baik..”
begitulah Allah berfirman dalam Surat An-Nuur:26

Saudaraku..
Cobalah hadapi dengan tersenyum..^^
Ya..Karena senyuman menghilangkan tegangnya pikiran..
Senyuman itu menggerakkan 17 otot wajah..
Sementara cemberut atau marah membutuhkan tarikan 32 otot wajah(kata seorang dokter)
Tersenyumlah Saudaraku..
Karena senyuman membuat peredaran darah menjadi lebih baik
Karena senyuman membuat hati menjadi lebih ceria..
Karena senyuman warisan Rasulullah.
Karena senyuman adalah sedekah..

Saudaraku..
Jika kita sudah menyikapi kegagalan dengan bijaksana.
Buatlah suatu prestasi indah yang dikenang sejarah
Buatlah dirimu bermanfaat juga buat orang lain..
Buktikanlah..
Bahwa kegagalanmu..malah membuatmu menjadi cambuk..
Cambuk yang akan melejitkan potensi dalam diri..
Membangunkan kita dari tidur lelap.
Membukakan mata hati kita..
Agar lebih arif dan bijak memandang kehidupan.

TETAPLAH SEMANGAT..YAKINLAH SAUDARAKU..HARAPAN ITU MASIH ADA^^
Ibnu AlJauzy:”Jika anda tidak mampu menangkap hikmah,bukan karena hikmah itu tidak ada,namun semua itu diakibatkan kelemahan daya ingat anda sendiri,Anda kemudian harus tahu bahwa para Rajapun memiliki rahasia yang tidak diketahui setiap orang,Bagaimana mungkin anda dengan segala kelemahan ada akan mengungkap seluruh hikmahnya?”
“Ya Allah,Berilah kami kekuatan dalam menjalani lika-liku kehidupan ini.Limpahkan belas kasih sayang-Mu kepada kami,sehingga kami bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang selalu membawa kebaikan buat kami..”Amiinnn..
Smoga kita bisa mengambil hikmah dalam setiap kejadian.

(Sonny AbiFatih..insipired don’t cry bro..)

Baca Selengkapnya......

Kisah Cinta Khadijah dengan Rasulullah

Makkah, sekitar 595 M. Suatu hari di tahun itu, perempuan bangsawan, kaya raya, cantik dan tekenal cerdas serta tegas duduk mendengarkan laporan seorang anak muda tentang perjalanan dan transaksi perdagangan yang dilakukannya di Syam (sebutan yang diberikan bagi kawasan yang membentang dari pegunungan Taurus, di sebelah utara, sampai ke Sinai, di sebelah selatan dan antara Laut Putih di sebelah barat dan hulu Sungai Eufrat dan Padang Pasir Arab di sebelah timur). Ternyata, transaksi itu sangat menguntungkan, karena anak muda itu dapat menjual barang dagangan yang dibawanya hampir dua kali lipat dari harga yang dibayarkan. Namun, bukan laporan itu yang memikat perempuan yang anggun nan cantik yang berusia sekitar 40 tahun itu. Entah mengapa perhatiannya kali ini lebih banyak tak terkendali dan kemudian terpusat pada anak muda itu sendiri. Bukan pada laporan yang dikemukakannya.
Anak muda yang berusia sekitar 25 tahun itu memiliki sosok tubuh sedang, ramping, dengan bentuk kepala besar, punggung lebar, dan anggota tubuhnya yang sangat serasi. Kulitnya cerah, tidak teralalu putih dan tidak cokelat. Rambut dan janggut lebat dan hitam, tidak lurus dan tidak terlampau ikal. Rambutnya mencapai pertengahan antara daun telinga dan punggungnya. Panjang janggutnya serasi. Sementara dahinya lebar, matanya berbentuk oval lebar, dan alis matanya yang lebat tampak melengkung tetapi tidak bertaut. Walaupun janggutnya dibiarkan tumbuh, ketampanannya senantiasa berpendar. Yang menambah ketampanan alamiahnya adalah cahaya yang memancar di wajahnya dan pendar cahaya itu terutama tampak dahinya yang lebar dan matanya yang bening.
Perempuan yang kelak mendapat gelar agung “Ibunda Pertama Orang-orang Beriman” itu benar-benar terpesona dan terpikat dengan anak muda itu. Menyadari dirinya masih cantik, tetapi 15 tahun lebih tua ketimbang anak muda itu, tiba-tiba membersit dalam benaknya “ide berani” : maukah anak muda itu menikah dengannya? Memang dia sudah banyak mengenal kehidupan, juga sudah mengenal pelbagai tipe pria. Dia pun telah melintas dua kali perkawinan dengan dua pria dari kalangan bangsawan. Dia juga sudah banyak memberi upah kepada sejumlah orang tua dan anak muda yang membawa barang dagangannya. Tapi, dalam hidupnya, dia belum pernah melihat atau mengenal pria yang sungguh istimewa seperti anak muda yang satu itu.

Begitu anak muda itu memohon diri dan berlalu, hati perempuan nan cantik dan berkepribadian sangat matang itu sangat resah dan gelisah. Bayang-bayang anak muda nan tampan, santun, ramah dan berakhlak mulia itu benar-benar “menyergap” dan menggelayuti benaknya. Dia pun tenggelam dalam pikirannya, membayangkan kembali nada-nada suara anak muda yang menggemakan kejujuran, keramahan, kesantunan dan ketegasan itu ketika menceritakan perjalanannya ke Syam. Dia tenggelam dalam perasaannya membayangkan kembali seraut wajah anak muda yang memancarkan keagungan dan kemudaan itu. Tiba-tiba, dia merasakan suara hatinya berputar-putar mengitari ruangan tempat dia bertemu dengan anak muda tersebut. Seketika hatinya bergetar dan tubuhnya gemetar. Dia kemudian bertanya kepada dirinya sendiri “Duh, mengapa hatiku bergetar dan tubuhku gemetar, sedangkan masa mudaku hampir atau malah sudah berlalu.”
Apa yang sesungguhnya sedang terjadi?
Ketika merasa telah menemukan jawabannya, perempuan anggun nan bangsawan itu tiba-tiba tertegun dan tercenung. Benar-benar bingung dan limbung. Dia tidak tahu bagaimana menghadapi dunia dengan membawa perasaan seperti itu. selepas sedemikian lama dia menutup hatinya dan telepas dari kehidupan pria. Dia pun tidak mengerti, bagaimana dia harus menghadapi keluarganya, selepas menolak lamaran para tokoh dan para hartawan terpandang dan terkemuka di kota kelahirannya. Tapi, mengapa pula pula dia sibuk memikirkan tanggapan kaumnya, sebelum mengetahui tanggapan anak muda itu tentang dirinya. Apakah anak muda itu akan menaruh hati kepada seorang perempuan berusia 40 tahun dan berstatus janda?
Perempuan yang mendapat gelar Putri Quraisy (Amirah Quraisy) itupun merasa diterpa perasaan sangat malu. Dalam usianya yang telah cukup lanjut, jika dibandingkan dengan anak muda itu, tentu dia lebih layak menjadi ibunda bagi anak muda itu. Malah, seandainya ibunda anak muda itu masih hidup pun, usianya tentu belum melintasi empat puluh tahun perjalanan hidup anak manusia. Selain itu, dirinya saat itu adalah seorang Ibunda. Suami pertamanya memberinya seorang putrid yang hampir tiba saatnya memasuki mahligai perkawinan. Sementara suami keduanya telah memberinya seorang putra, seorang bocah yang masih kecil.
Akhirnya, tak kuasa menanggung beban gelagak hati dan pikiran yang sangat berat dan menggelisahkan hati itu, dia pun mengundang sahabat karibnya yang bernama Nafisah binti Munabbih, untuk melepaskan beban yang hampir kuasa ditanggungnya itu. Ketika sang sahabat datang menemuinya, dia pun segera melontarkan gejolak dan gelagak hati dan pikirannya yang galau dan risau itu kepada sang sahabat. Setelah lama berbincang dan bertukar pikiran, akhirnya sang sahabat menawarkan diri untuk mendekati anak muda itu, dan jika perlu, mengatur pernikahan mereka berdua.
Tak lama selepas meninggalkan rumah megah perempuan anggun nan bangsawan yang sedang diterpa “penyakit cinta” itu, Nafisah pun dengan bergegas segera datang kepada anak muda yang membuat galau dan risau sahabatnya itu. selepas bebagi sapa sejenak dengan anak muda nan tampan, santun, ramah dan berakhlak mulia tersebut, Nafisah kemudian “menyergap”-nya dengan sederet pertanyaan: apa sebabnya hingga saat itu dia belum juga berkeluarga; mengapa menghabiskan masa mudanya begitu saja; mengapa tidak menentramkan hati di samping seorang isteri yang menyayanginya dan meniadakan kesepian serta dapat menghiburnya?
Mendengar sederet pertanyaan yang mengusik hatinya itu, anak muda yatim dan tak pernah mengenal wajah ayahnya semenjak lahir itu hampir tak kuasa menahan air matanya yang hampir tumpah. Seketiak dia teringat akan kesepian dan keperihan hidup yang dideritanya semenjak ditinggal wafat ibundanya sebagai bocah berusia enam tahunan. Dia pun memaksa dirinya untuk tersenyum seraya menjawab, “Aku belum menemukan siapa yang akan menjadi teman hidupku.”
Seketika itu juga Nafisah binti Munabbih, “menyergap”-nya dengan jawaban, “Bagaimana kalau engkau ditawari seseorang yang memiliki harta, kecantikan, kemuliaan, dan kebangsawanan? Apakah engkau masih juga tidak menaruh perhatian?”
Pertanyaan Nafisah sangat menyentuh hati anak muda itu yang tak lain adalah Muhammad bin ‘Abdullah yang kala itu belum lagi diangkat sebagai utusan Allah. Seketika itu pula dia mengerti, siapa yang dimaksudkan Nafisah. Dialah Khadijah binti Khuwailid. Siapa lagi, di kota Makkah kala itu, yang dapat menandingi Khadijah binti Khuwailid dalam hal kemuliaan, kebangsawanan dan kecantikan? Ya, andaikata benar yang ditawarkan Nafisah adalah Khadijah, tentu saja dia mau. Tapi, apakah memang Khadijah yang dimaksudkan Nafisah?
“Bagaimana aku dapat menikahinya?” Tanya anak muda itu dengan perasaan ragu dan galau.
“Serahkan hal itu kepadaku!” jawab Nafisah binti Munabbih lega dan gembira, karena anak muda itu tak menolak calon isteri yang ditawarkan kepadanya.
Nafisah binti Munabbih segera memohon diri. Dia meninggalkan anak muda itu hanyut dalam lamunan, membayangkan kelemahlembutan Khadijah. Terbayang di pelupuk mata dan dalam pikirannya, masa depan nan indah penuh kemesraan dan kasih sayang. Tapi, dia segera menghentikan angan-angannya, agar tidak mengkhayal terlalu jauh. Sebab, dirinya tahu, Khadijah pernah beberapa kali menolak lamaran orang-orang Quraisy terkemuka dan terpandang. Untuk menenangkan diri, dia segera pergi menuju Ka’bah seraya berusaha mencoba bersikap realistis.
Pada saat yang sama Nafisah segera menapakkan kaki menuju rumah Khadijah binti Khuwailid. Betapa gembira hati Khadijah selepas mendengarkan hasil perbincangan sahabatnya itu dengan anak muda itu. Khadijah kemudian meminta Nafisah memanggil anak muda itu agar datang kepadanya. Setalah dia datang, Khadijah pun berkata kepadanya, “Wahai putra pamanku! Aku mencintaimu karena kebaikanmu kepadaku. Juga, karena engkau senantiasa terlibat dalam segala urusan di tengah masyarakat dengan sikap nan bijak. Aku menyukaimu karena engkau dapat diandalkan, juga karena keluhuran akhlak dan kejujuran perkataanmu.
Kemudian perempuan nan bersih dan suci (al-Thahirah) yang menurut beberapa sumber, lahir di Makkah sekitar 565 M dan putri pasangan suami-istri Khuwailid bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qushai dan Fatimah binti Zaidah bin Al ‘Asham dari Bani ‘Amir bin Lu’ayyi bin Ghalib itu menawarkan dirinya untuk dinikahi. Mereka pun sepakat agar masing-masing berbicara kepada pamannya. Khadijah berbicara kepada pamannya, ‘Amr bin Asad, karena Ayahandanya, Khuwailid bin Asad, berpulang menjelang peristiwa Perang Fijar. Pada kesempatan tersebut, Hamzah bin ‘Abdul Muththalibah, didampingi Abu Thalib bin ‘Abdul Muththalib dan beberapa orang lainnya, yang diutus Bani Hasyim untuk mewakili mereka. Meskipun relatif masih muda, Hamzah adalah yang paling dekat hubungannya dengan Bani Asad, karena saudara perempuan kandungnya, Shafiyyah binti ‘Abdul Muththalib, menikah dengan saudara lelaki Khadijah, Al-‘Awwam bin Khuwailid (suami keduanya). Maka, Hamzah membawa keponakannya menemui ‘Amr bin Asad dan melamar Khadijah.
Kesepakatan dicapai di antara mereka bahwa Muhammad harus memberinya mahar dua puluh ekor unta betina. Dan, kemudian dilaksanakan pernikahan antara Muhammad bin ‘Abdullah dan Khadijah binti Khuwailid bin Asad yang berasal dari klan Bani Hasyim dari Suku Bani Asad. Dengan kata lain, diantara istri-istri beliau, Khadijah inilah yang paling dekat garis keturunannya dengan beliau.

***
Itulah kisah pertemuan dan perkawinan Rasulullah Saw. dan Istri teladan beliau, Khadijah. Pernikahan agung antara kedua manusia teladan itu, ternyata, kemudian tetap berlangsung hingga sang istri teladan itu wafat di usia sekitar 65 tahun. Selama sekitar 25 tahun itu, kehidupan suami-istri itu berlangsung penuh keserasian dan kebahagiaan. Semua putra-putri Rasulullah saw, adalah hasil pernikahan beliau dengan Khadijah, kecuali Ibrahim. Lima belas tahun selepas pernikahan beliau dengan Khadijah, beliau diangkat sebagai Rasul. Selama mendampingi beliau, peran istri teladan beliau ini sangat besar dalam upaya sang suami untuk menyeru dan mengajak umat manusia ke pangkuan agama tauhid dan meninggalkan agama berhala dan adat istiadat jahiliyah. Dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ketegaran dia mendampingi sang suami tercinta di awal perjuangan berat menyebarkan Islam. Sebagai istri Rasulullah saw, dia banyak mengalami nestapa dan derita. Namun, dia tetap tabah dan setia. Dia tetap mendampingi sang suami tercinta ketika kaum musyrik Quraisy memboikot dan mengusir keluarga Bani Hasyim yang bersikeras menyebarkan Islam. Tak aneh jika beliau sangat kehilangan Ibunda Pertama Orang-orang beriman itu berpulang pada 10 atau 11 Ramadhan tahun ke 10 kenabian, di usia ke 65 tahun karena sakit demam. Ketika memakamkannya beliau meletakkan sendiri ke dalam liang lahad. Dan, tentang istrinya yang member beliau enam putra-putri: Al Qasim, ‘Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah Az Zahra ini, sepeninggal Khadijah beliau memujinya, “Allah tidaklah menganugerahkan kepadaku seorang istri sebagai pengganti yang lebih baik daripada Khadijah. Dia beriman kepadaku ketika semua orang mengingkari kenabianku. Dia membenarkanku ketika semua orang mendustakanku. Dia mengorbankan hartanya ketika semua orang berupaya mempertahankannya. Dan, dari rahimnya Allah menganugerahkan anak-anak bagiku, bukan dari perempuan-perempuan lain."

Terinspirasi dari sebuah buku: 
 

Baca Selengkapnya......

Rabu, 21 Desember 2011

Selamat Hari Ibu .. ^^

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah


Seperti udara… kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas…ibu…ibu


Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu


Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas…ibu…ibu….

Di hari yang berbahagia ini, di hari di mana Ibu menjadi satu-satunya wanita yang mendapatkan penghargaan luar biasa dibandingkan makhluk Tuhan yang lainnya. Hari dimana Ibu-ibu di seluruh antero Indonesia mendapatkan sebuah peringatan yang spesial atas kerja keras dan dedikasinya untuk keluarganya, untuk anak-anaknya, untuk suaminya, untuk negara dan agama tentunya.

Hari ibu sendiri dirayakan pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya di Indonesia, sedangkan pada negara yang lain hari ibu dirayakan berbeda beda (lihat disini).

Mari kita lihat sejenak seberapa berat perjuangan seorang ibu dalam merawat kita sejak dalam kandungan, hingga kita bisa seperti sekarang ini. Mungkin kita tidak pernah merasakan atau tidak tahu betapa berat diri kita ketika masih di dalam rahim ibu, setiap hari ibu selalu menggendong kita di dalam rahimnya dan berusaha menjaga kita agar terlahir sehat dan bisa menangis, coba kalau ketika kita lahir ke dunia tidak menangis, ibu pasti akan bertanya-tanya dan cemas kenapa kok bayinya tidak menangis (indikasi bayi hidup ketika lahir adalah menangis). Setelah kita lahir ke dunia pun ibu selalu berusaha menjaga kita, memberikan perhatian dan kasih sayang tanpa pernah berharap meminta balasan dari anaknya. Mungkin kita mengenal sebuah lagi yang berjudul "Kasih Ibu", sebuah lagu yang sederhana yang menceritakan bahwa perjuangan Ibu dalam membesarkan kita tidak pernah mengharapkan apa-apa/imbalan. Kasih ibu kepada kita itu bagaikan sang surya menyinari dunia, kasih ibu kepada kita tak terhingga sepanjang masa, kasih ibu kepada kita tak pernah mengharapkan ibalan kembali.

Ini sedikit renungan dalam rangka hari ibu yang harus kita renungkan agar kita menyadari bagaimana seharusnya kita terhadap ibu kita.

Cara Berterima Kasih Kita Kepada Ibu :
• Masa usia setahun, ibu suapkan makanan dan memandikan kita. Cara kita ucapkan terimakasih kepadannya hanyalah dengan menangis sepanjang malam.
• Saat berusia 2 tahun, ibu mengajar kita bermain. Kita ucapkan terima kasih dengan lari sambil terkekeh-kekeh apabila dipanggil.
• Ketika berusia 3 tahun, ibu menyediakan makanan dengan penuh kasih sayang. Kita ucapkan terimakasih dengan menumpahkan makanan.
• Setelah berusia 4-5 tahun, ibu belikan pensil warna dan pakaian. Kita ucapkan terima kasih dengan mencorat coret dinding dan bergolak dalam lantai kotor.
• Apabila berusia 6 tahun, ibu memimpin tangan kita ke TK. Kita ucapkan terima kasih dengan menjerit,” Nggak mau! Nggak mau!!”
• Ketika berusia 7 tahun, ibu belikan sebuah bola. Kita ucapkan terima kasih dengan memecahkan rumah tetangga.
• Setelah berusia 8-9 tahun, ibu mengantar ke sekolah. Kita ucapkan terima kasih dengan membolos sekolah.
• Apabila berusia 10-11 tahun, ibu menghabiskan masa sehari suntuk dengan kita. Kita ucapkan terima kasih dengan tidak bertegur sapa dan asyik bermain dengan kawan-kawan saja.
• Menjelang usia 13 tahun, ibu suruh pakai pakaian menutup aurat. Kita ucapkan terima kasih dengan memberi tahu pakaian itu ketinggalan zaman.
• Ketika berusia 18 tahun, ibu menangis ketika tahu kita diterima di Universitas. Kita ucapkan terima kasih dengan bersukaria bersama kawan-kawan.
• Ketika berusia 20 tahun, ibu bertanya apakah kita ada teman istimewa, kita katakan, “...itu bukan urusan ibu,....”
• Setelah berusia 25 tahun ibu bersusah payah menanggung biaya perkawinan kita, ibu menangis dan memberi tahu bahwa dia sangat sayangkan kita. Tapi kita ucapkan terima kasih dengan berpindah jauh dari sisinya.
• Ketika berusia 30 tahun , ibu mnelfon memberi nasehat mengenai pejagaan bayi kita. Dengan megah berkata,....” itu dulu, sekarang zaman modern.”
• Apabila berusia 40 tahun, ibu menelfon mengingatkan tentang kumpulan keluarga di kampung, kita berkata,”kami sibuk.... tak ada waktu untuk datang kesana...”
• Menjelang usia 50 tahun, ibu jatuh sakit dan meminta kita mejaganya. Kita bercerita kemana-mana tentang kesibukan dan kisah-kisah Ibu- Bapak yang menjadi beban bagi anak-anak.
Dari hati yang paling dalam ku ucapkan Selamat Hari Ibu untuk Ibuku yang paling ku sayang dan ku cinta maafkanlah anakmu ini yang belum bisa membahagiakan dirimu, semoga Engkau slalu di berikan ketabahan dan kesabaran dalam mendidik anak-anakmu serta di berikan umur yang panjang oleh-Nya. Amien..

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 10 Desember 2011

La Tahzan Innallaha Ma’ana

Yaa Rabbi, Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berfikir sebelum bertindak, santun dalam berbicara, tenang ketika gundah, diam ketika emosi melanda, bersabar dalam setiap ujian. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq, sebijaksana Umar bin Khattab, sedermawan Utsman bin Affan, sepintar Ali bin Abi Thalib, sesederhana Bilal, setegar Khalid bin Walid radliallahu’anhum. Amiin ya Allah

Jangan bersedih. Sebab rasa sedih akan mengganggumu dengan kenangan masa lalu. Kesedihan akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan di masa mendatang. Serta akan menyia-nyiakan kesempatanmu pada hari ini.

Jangan bersedih. Karena rasa sedih akan membuat hati menjadi kecut, wajah berubah muram, semangat makin padam, dan harapan kian menghilang.

Jangan bersedih. Sebab kesedihan hanya akan membuat musuh gembira, kawan bersedih, dan menyenangkan para pendengki. Kerap pula membuat hakikat-hakikat yang ada berubah.

Jangan bersedih. Karena rasa sedih sama dengan menentang qadha’ dan menyesali sesuatu yang pasti. Kesedihan membuat kita jauh dari sikap lembut, juga benci terhadap nikmat.

Jangan bersedih. Sebab rasa sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi. Tidak pula akan membangkitkan orang yang telah mati. Tidak mampu menolak tadir, serta tidak pula memberikan manfaat.

Jangan bersedih. Karena rasa sedih itu datangnya dari setan. Kesedihan adalah rasa putus asa yang menakutkan, kefakiran yang menimpa, putus asa yang berkelanjutan, depresi yang harus dihadapi, dan kegagalan yang menyakitkan.

Allah SWT berfirman :

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu. Dan Kami telah menghilangkan darimu beban. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap (QS.Al-Insyirah 1-8)

La Tahzan…

Hadapilah semua masalahmu dengan tenang.. Ingatlah.. Allah Maha Penyayang.. Ujian ini menjadi bukti bahwa Allah menyayangimu.. Jika kau sabar dan tabah menghadapinya serta berpasrah diri terhadap Nya, maka Allah akan memberikan nikmat yang jauh lebih besar.. Sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan.. Yakinlah terhadap hal itu..

Ingatlah.. Allah Maha Pemurah dan Allah Maha Penolong Hambanya.. Panjatkanlah doamu dengan tulus hanya kepada Nya.. Ketika musibah datang menimpamu, berdzikirlah kepada Nya, sebutlah nama Nya, mohonlah pertolongan Nya, dan mintalah jalan keluar dari Nya. Angkat kedua tanganmu, buka kedua telapak tanganmu, perbanyaklah memohon kepada Nya dan jangan pernah bosan meminta kepada Nya.. Karena Allah Maha Pengabul Permohonan..

Berdoalah kamu kepada Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS.Al Mu’minun : 60)

La Tahzan….

Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah memperdulikanmu.. Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah menghargaimu, yang menyepelekan niat baikmu, yang merendahkanmu, yang mengkhianati kepercayaanmu, yang mengingkari janjinya kepadamu, dan menganiaya batinmu.. Jangan kau sesali semua yang telah terjadi..

Ingatlah.. Allah Maha Adil.. Dialah hakim yang paling bijaksana di seluruh alam semesta.. Serahkanlah orang yang telah mendzalimi dirimu kepada Nya.. Mintalah keadilan darinya, jangan dari “seseorang” itu yang telah berbuat tidak adil kepadamu.. Percayalah pada Nya.. Allah tidak tidur.. Dia mengetahui semua hal yang terjadi pada hambanya.. Dia mengerti apa yang kau rasakan.. Dia memahami apa yang menjadi jeritan hatimu.. Allah melihat kita, mendengar pembicaraan kita ,menolong kita atas musuh kita, memudahkan keinginan kita, dan memberikan jalan keluar atas ganguan ketenteraman hati kita..

Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita (QS.At Taubah : 40)

Jangan pernah mengingat apa yang telah terjadi.. Yang lalu biarkanlah berlalu.. Biarlah hidup ini berjalan dengan apa adanya.. Jangan kau hancurkan masa depanmu.. Janganlah kau terpuruk dalam nestapa, karena sungguh itu tiada berguna.. Sambutlah hari esok dengan senyumlah.. Percayalah, di sekelilingmu banyak yang menyayangimu.. Yang mencintaimu.. Yang memperdulikanmu.. Jangan kau buang waktumu dengan memikirkan hal-hal yang tidak berguna.. Memikirkan “seseorang” yang tidak pantas kau pikirkan..

Karena ketahuilah, apa yang kau lakukan jika bersedih,
itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa,
tidak akan bisa merubah apapun menjadi lebih baik,
bersedih tidak menghilangkan sakit hatimu,
bersedih tidak menjadikan hasil kerjamu memuaskan,
bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu,
bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi,
bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi, dan
bersedih juga tidak membuatmu bisa diterima didalam lingkunganmu..

Mungkin Anda pernah membaca ayat ini: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.” (At-Taubah:40) Lalu, bagaimana jika kita tetap merasa bersedih? Ini artinya ada sesuatu yang salah dalam hati kita. Dalam ayat diatas, kita tidak perlu bersedih sebab Allah beserta kita. Jika kita masih tetap saja bersedih, artinya kita belum merasakan kedekatan dengan Allah.

Yang dimaksud bersedih bukanlah berarti menangis. Menangis dalam rangka takut dan berharap kepada Allah malah dianjurkan supaya kita bebas dari api neraka. Bersedih yang dilarang adalah kesedihan akibat ketidaksabaran, tidak menerima takdir, dan menunjukan kelemahan diri.

Bersedih Itu Manusiawi

Para Nabi bersedih. Bahkan Rasulullah saw pun bersedih saat ditinggal oleh orang-orang mencintai dan dicintai beliau. Namun, para Nabi tidak berlebihan dalam sedih. Para Nabi segera bangkit dan kembali berjuang tanpa larut dalam kesedihan.

Bersedih Tidak Diajarkan

Bersedih (selain takut karena Allah) tidak diajarkan dalam agama. Bahkan kita banyak menemukan ayat maupun hadist yang melarang kita untuk bersedih.

“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS.At-Taubah:40)

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS.Ali ‘Imran:139)

Rasulullah saw pun berdo’a untuk agar terhindar dari kesedihan,

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud)

Lalu, bagaimana supaya kita tidak bersedih?

Jika kita melihat ayat dan hadits yang disebutkan diatas, setidaknya kita sudah memiliki dua solusi agar kita tidak terus berada dalam kesedihan.

Pertama: dari ayat diatas (At Taubah:40) bahwa cara menghilangkan kesedihan ialah dengan menyadari, mengetahui, dan mengingat bahwa Allah bersama kita. Jika kita sadar bahwa Allah bersama kita, apa yang perlu kita takutkan? Apa yang membuat kita sedih. Allah Maha Kuasa, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Saat kesedihan terus menimpa kita, mungkin kita lupa atau hilang kesadaran, bahwa Allah bersama kita. Untuk itulah kita diperintahkan untuk terus mengingat Allah.

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d:28)

Dari ayat ini, kita sudah mengetahui cara menghilangkan kesedihan, kecemasan, dan ketakutan yaitu bidzikrillah, dengan berdzikir mengingat Allah.

Saat mengalami kesedihan, ketakutan, atau kecemasan, ada tiga kalimat yang sering digunakan untuk berdzikir.

1. Istighfar, memohon ampun kepada Allah.
2. La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
3. Hasbunallaah wa ni’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya Pelindung)
4. Tentu saja, masih banyak kalimat-kalimat baik lainnya yang bisa kita ucapkan

Alhamdulillah, kesedihan, kecemasan, dan ketakutan menjadi sirna setelah berdzikir dengan kalimat-kalimat diatas. Tentu saja, bukan saja dzikir di lisan tetapi harus sampai masuk ke hati.

Kedua: cara menghilangkan kesedihan ialah dengan berdo’a seperti dicontohkan oleh Rasulullah saw. Nabi pun meminta pertolongan Allah, apa lagi kita, jauh lebih membutuhkan pertolongan Allah. Maka berdo’alah.

Tentu saja, masih banyak cara supaya kita tidak bersedih. Dengan dua cara utama diatas kita akan mendapatkan manfaat yang luar biasa. Bersedih masih mungkin kita alami, tetapi tidak lagi bersedih yang berlebihan dan berlarut-larut. Karena hidup dan perjuangan harus berjalan terus.

Dunia ini bagaikan roda yang berputar.. Tidak selamanya orang akan selalu mengalami suka, tanpa mengalami duka.. Ataupun sebaliknya.. Tak ada kebahagian tanpa adanya kesedihan.. Tak ada kesedihan tanpa adanya kebahagiaan.. Pasrahkanlah dirimu kepada Nya..

“Ya Allah.. Jadikanlah diriku termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar.. Tabahkanlah hatiku, Ya Rabb dalam menghadapi semua cobaan ini.. Permudahkanlah hal ini bagiku, berikanlah jalan keluar bagiku dan dengarkanlah permohonanku.. Amin Ya Rabbal Alamin..”

Sumber : http://andikaalbanjariiiya​hoocom.blogspot.com/

Baca Selengkapnya......

Senin, 05 Desember 2011

Macam-Macam Shalat Sunnah

Macam-Macam Shalat Sunnah

Shalat sunnah itu ada dua macam:

1. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah
2. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan dilakukan secara berjamaah

A. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah

1. Shalat Idul Fitri

2. Shalat Idul Adha

Ibnu Abbas Ra. berkata: “Aku shalat Idul Fithri bersama Rasulullah SAW dan Abu bakar dan Umar, beliau semua melakukan shalat tersebut sebelum khutbah.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dilakukan 2 raka’at. Pada rakaat pertama melakukan tujuh kali takbir (di luar Takbiratul Ihram) sebelum membaca Al-Fatihah, dan pada raka’at kedua melakukan lima kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah.

3. Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)

4. Shalat Khusuf (Gerhana Bulan)

Ibrahim (putra Nabi SAW) meninggal dunia bersamaan dengan terjadinya gerhana matahari. Beliau SAW bersabda:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda (kebesaran) Allah SWT. Tidak terjadi gerhana karena kematian seseorang, tidak juga karena kehidupan (kelahiran) seseorang. Apabila kalian mengalaminya (gerhana), maka shalatlah dan berdoalah, sehingga (gerhana itu) berakhir.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah ibnu Amr, bahwasannya Nabi SAW memerintahkan seseorang untuk memanggil dengan panggilan “ashsholaatu jaami’ah” (shalat didirikan dengan berjamaah). (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dilakukan dua rakaat, membaca Al-Fatihah dan surah dua kali setiap raka’at, dan melakukan ruku’ dua kali setiap raka’at.

5. Shalat Istisqo’

Dari Ibnu Abbas Ra., bahwasannya Nabi SAW shalat istisqo’ dua raka’at, seperti shalat ‘Id. (HR Imam Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Tata caranya seperti shalat ‘Id.

6. Shalat Tarawih (sudah dibahas)

Dari ‘Aisyah Rda., bahwasannya Nabi Muhammad SAW shalat di masjid pada suatu malam. Maka orang-orang kemudian mengikuti shalat beliau. Nabi shalat (lagi di masjid) pada hari berikutnya, jamaah yang mengikuti beliau bertambah banyak. Pada malam ketiga dan keempat, mereka berkumpul (menunggu Rasulullah), namun Rasulullah SAW tidak keluar ke masjid. Pada paginya Nabi SAW bersabda: “Aku mengetahui apa yang kalian kerjakan tadi malam, namun aku tidak keluar karena sesungguhnya aku khawatir bahwa hal (shalat) itu akan difardlukan kepada kalian.” ‘Aisyah Rda. berkata: “Semua itu terjadi dalam bulan Ramadhan.” (HR Imam Muslim)

Jumlah raka’atnya adalah 20 dengan 10 kali salam, sesuai dengan kesepakatan shahabat mengenai jumlah raka’at dan tata cara shalatnya.

7. Shalat Witir yang mengiringi Shalat Tarawih

Adapun shalat witir di luar Ramadhan, maka tidak disunnahkan berjamaah, karena Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya.

B. Shalat sunnah yang tidak disunnahkan berjamaah

1. Shalat Rawatib (Shalat yang mengiringi Shalat Fardlu), terdiri dari:

a. 2 raka’at sebelum shubuh
b. 4 raka’at sebelum Dzuhur (atau Jum’at)
c. 4 raka’at sesudah Dzuhur (atau Jum’at)
d. 4 raka’at sebelum Ashar
e. 2 raka’at sebelum Maghrib
f. 2 raka’at sesudah Maghrib
g. 2 raka’at sebelum Isya’
h. 2 raka’at sesudah Isya’

Dari 22 raka’at rawatib tersebut, terdapat 10 raka’at yang sunnah muakkad (karena tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW), berdasarkan hadits:

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW senantiasa menjaga (melakukan) 10 rakaat (rawatib), yaitu: 2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at sesudahnya, 2 raka’at sesudah Maghrib di rumah beliau, 2 raka’at sesudah Isya’ di rumah beliau, dan 2 raka’at sebelum Shubuh … (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Adapun 12 rakaat yang lain termasuk sunnah ghairu muakkad, berdasarkan hadits-hadits berikut:

a. Dari Ummu Habibah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa senantiasa melakukan shalat 4 raka’at sebelum Dzuhur dan 4 raka’at sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at sesudahnya ada yang sunnah muakkad dan ada yang ghairu muakkad.

b. Nabi SAW bersabda:

“Allah mengasihi orang yang melakukan shalat empat raka’at sebelum (shalat) Ashar.” (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Huzaimah)

Shalat sunnah sebelum Ashar boleh juga dilakukan dua raka’at berdasarkan Sabda Nabi SAW:

“Di antara dua adzan (adzan dan iqamah) terdapat shalat.” (HR Imam Bazzar)

c. Anas Ra berkata:

“Di masa Rasulullah SAW kami shalat dua raka’at setelah terbenamnya matahari sebelum shalat Maghrib…” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Nabi SAW bersabda:

“Shalatlah kalian sebelum (shalat) Maghrib, dua raka’at.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

d. Nabi SAW bersabda:

“Di antara dua adzan (adzan dan iqamah) terdapat shalat.” (HR Imam Bazzar)

Hadits ini menjadi dasar untuk seluruh shalat sunnah 2 raka’at qobliyah (sebelum shalat fardhu), termasuk 2 raka’at sebelum Isya’.

2. Shalat Tahajjud (Qiyamullail)

Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 79, As-Sajdah ayat 16 – 17, dan Al-Furqaan ayat 64. Dilakukan dua raka’at-dua raka’at dengan jumlah raka’at tidak dibatasi.

Dari Ibnu Umar Ra. bahwa Nabi SAW bersabda: “Shalat malam itu dua (raka’at)-dua (raka’at), apabila kamu mengira bahwa waktu Shubuh sudah menjelang, maka witirlah dengan satu raka’at.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

3. Shalat Witir di luar Ramadhan

Minimal satu raka’at dan maksimal 11 raka’at. Lebih utama dilakukan 2 raka’at-2 raka’at, kemudian satu raka’at salam. Boleh juga dilakukan seluruh raka’at sekaligus dengan satu kali Tasyahud dan salam.

Dari A’isyah Rda. Bahwasannya Rasulullah SAW shalat malam 13 raka’at, dengan witir 5 raka’at di mana beliau Tasyahud (hanya) di raka’at terakhir dan salam. (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Beliau juga pernah berwitir dengan tujuh dan lima raka’at yang tidak dipisah dengan salam atau pun pembicaraan. (HR Imam Muslim)

4. Shalat Dhuha

Dari A’isyah Rda., adalah Nabi SAW shalat Dhuha 4 raka’at, tidak dipisah keduanya (tiap shalat 2 raka’at) dengan pembicaraan.” (HR Abu Ya’la)

Dari Abu Hurairah Ra., bahwasannya Nabi pernah Shalat Dhuha dengan dua raka’at (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dari Ummu Hani, bahwasannya Nabi SAW masuk rumahnya (Ummu Hani) pada hari Fathu Makkah (dikuasainya Mekkah oleh Muslimin), beliau shalat 12 raka’at, maka kata Ummu Hani: “Aku tidak pernah melihat shalat yang lebih ringan daripada shalat (12 raka’at) itu, namun Nabi tetap menyempurnakan ruku’ dan sujud beliau.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

5. Shalat Tahiyyatul Masjid

Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, janganlah duduk sehingga shalat dua raka’at.” (HR Jama’ah Ahli Hadits)

6. Shalat Taubat

Nabi SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba yang berdosa, kemudian ia bangun berwudhu kemudian shalat dua raka’at dan memohon ampunan kepada Allah, kecuali ia akan diampuni.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain-lain)

7. Shalat Tasbih

Yaitu shalat empat raka’at di mana di setiap raka’atnya setelah membaca Al-Fatihah dan Surah, orang yang shalat membaca: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar sebanyak 15 kali, dan setiap ruku’, i’tidal, dua sujud, duduk di antara dua sujud, duduk istirahah (sebelum berdiri dari raka’at pertama), dan duduk tasyahud (sebelum membaca bacaan tasyahud) membaca sebanyak 10 kali (Total 75 kali setiap raka’at). (HR Abu Dawud dan Ibnu Huzaimah)

8. Shalat Istikharah

Dari Jabir bin Abdillah berkata: “Adalah Rasulullah SAW mengajari kami Istikharah dalam segala hal … beliau SAW bersabda: ‘apabila salah seorang dari kalian berhasrat pada sesuatu, maka shalatlah dua rakaat di luar shalat fardhu …dan menyebutkan perlunya’ …” (HR Jama’ah Ahli Hadits kecuali Imam Muslim)

9. Shalat Hajat

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mempunyai hajat kepada Allah atau kepada seseorang, maka wudhulah dan baguskan wudhu tersebut, kemudian shalatlah dua raka’at, setelah itu pujilah Allah, bacalah shalawat, atas Nabi SAW, dan berdoa …” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

10. Shalat 2 rakaat di masjid sebelum pulang ke rumah

Dari Ka’ab bin Malik: “Adalah Nabi SAW apabila pulang dari bepergian, beliau menuju masjid dan shalat dulu dua raka’at.” (HR Bukhari dan Muslim)

11. Shalat Awwabiin

Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 25

Dari Ammar bin Yasir bahwa Nabi SAW bersabda: “Barang siapa shalat setelah shalat Maghrib enam raka’at, maka diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih lautan.” (HR Imam Thabrani)

Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah, dan Tirmidzi meriwayatkan hadits serupa dari Abu Hurairah Ra. Nabi SAW bersabda: “Barang siapa shalat enam raka’at antara Maghrib dan Isya’, maka Allah mencatat baginya pahala ibadah 12 tahun” (HR Imam Tirmidzi)

12. Shalat Sunnah Wudhu’

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berwudhu, ia menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua raka’at, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

13. Shalat Sunnah Mutlaq

Nabi SAW berpesan kepada Abu Dzar al-Ghiffari Ra.: “Shalat itu sebaik-baik perbuatan, baik sedikit maupun banyak.” (HR Ibnu Majah)

Dari Abdullah bin Umar Ra.: “Nabi SAW bertanya: ‘Apakah kamu berpuasa sepanjang siang?’ Aku menjawab: ’Ya.’ Beliau bertanya lagi: ‘Dan kamu shalat sepanjang malam?’ Aku menjawab: ’Ya.’ Beliau bersabda: ’Tetapi aku puasa dan berbuka, aku shalat tapi juga tidur, aku juga menikah, barang siapa tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits terakhir ini menunjukkan bahwa shalat sunnah bisa dilakukan dengan jumlah raka’at yang tidak dibatasi, namun makruh dilakukan sepanjang malam, karena Nabi sendiri tidak menganjurkannnya demikian. Ada waktu untuk istirahat dan untuk istri/suami.


Wallahu a’lam
Sumber: http://groups.yahoo.com/

Baca Selengkapnya......

Tata Cara Serta Do'a Shalat Tahajud

Shalat malam, bila shalat tersebut dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat Tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakansholat Tahajud, harus tidur dulu. Shalat malam ( Tahajud ) adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan denganAllah SWT.

Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur’an : “ Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)

Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan .

Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda : “ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad SAW : “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )



Waktu Untuk Melaksanakan Sholat Tahajud :
Kapan afdhalnya shalat Tahajud dilaksanakan ? Sebetulnya waktu untuk melaksanakan shalat Tahajud ( Shalatul Lail ) ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu subuh ( sepanjang malam ). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu :
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )

Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya do’a) itu adalah 1/3 malam yang terakhir. Abu Muslim bertanya kepada sahabat Abu Dzar : “ Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?”

Sahabat Abu Dzar menjawab : “Aku telah bertanya kepada Rosulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini.” Rosulullah SAW bersabda : “Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)

Bersabda Rosulullah SAW : “ Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat ( waktu. ). Seandainya seorang Muslim meminta suatu kebaikan didunia maupun diakhirat kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan memberinya. Dan itu berlaku setiap malam.” ( HR Muslim )

Nabi SAW bersabda lagi : “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman : “ Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” ( HR Bukhari dan Muslim )

Adapun cara melaksanakan shalat iftitah adalah sebagai berikut:
A. Sebelum membaca al-Fatihah pada rakaat pertama, membaca do’a iftitah:
سُبْحَانَ اللهِ ذِي الْمَلَكُوْتِ وَالْجَبَرُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
“Subhaanallaahi dzil-malakuuti wal-jabaruuti wal-kibriyaa’i wal ‘adzamah”. Artinya: “Maha suci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.”

1. Hanya membaca surat al-Fatihah (tidak membaca surat lain) pada tiap rakaat. (Berdasarkan HR. Abu Daud dari Kuraib dari Ibnu ‘Abbas). Adapun bacaan lainnya seperti; bacaan ruku’, i’tidal, sujud dan lainnya sama seperti shalat biasa.
2. Shalat iftitah boleh dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. (Berdasarkan HR ath-Thabrani dari Hudzaifah bin Yaman)
3. Setelah itu, melaksanakan shalat sebelas rakaat. Beberapa hadis Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa shalat tahajud bisa dilaksanakan dengan berbagai cara, di antaranya adalah:
  • 1. Melaksanakan empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat). (Berdasarkan HR. Al-Bukhari dari ‘Aisyah)
  • 2. Dua rakaat iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + satu rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat). (Berdasarkan HR. Muslim dari ‘Aisyah).
4. Pada shalat witir, hendaknya membaca surat al-A’la setelah al-Fatihah pada rakaat pertama, surat al-Kafirun pada rakaat kedua, dan al-Ikhlas pada rakaat yang ketiga. Setelah salam, sambil duduk membaca:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ (3x)
“Subhanal-malikil-qudduus.” (3x)
Artinya: “Maha Suci (Allah), Dzat Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Suci.”,
dengan mengeraskan dan memanjangkan pada bacaan yang ketiga, lalu membaca:
رَبِّ الْمَلائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Rabbil-malaaikati war-ruuh”.
Artinya: “Yang Menguasai para malaikat dan ruh.”
(Berdasarkan HR. al-Baihaqi, juz 3/ no. 4640; Thabrani, juz 8/ no. 8115; Daruqutni, juz 2/ no. 2, dari Ubay bin Ka’ab. Hadis ini dikuatkan oleh ‘Iraqi)

B. Membaca do’a.
Di antara do’a-do’a yang dibaca Rasulullah Saw. adalah:
1. Berdasarkan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam penglihatanku cahaya, di dalam pendengaranku cahaya. Dan (berikanlah) cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, dan berikanlah cahaya pada seluruh tubuhku.”

2. Berdasarkan riwayat Muslim dari ‘Aisyah:
اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu. Aku tidak dapat lagi menghitung pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu terhadap diri-Mu sendiri.”

3. Berdasarkan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ إِلَهِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.
Artinya: “Ya Allah, hanya bagi-Mu segala pujian, Engkau cahaya (penerang) langit dan bumi. Hanya bagi-Mu segala pujian, Engkau Penegak langit dan bumi. Hanya bagi-Mu segala pujian, Engkau Yang Mengatur langit dan bumi beserta isinya. Engkau adalah Dzat yang haq. Janji-Mu adalah benar. Firman-Mu adalah benar. Perjumpaan dengan-Mu adalah benar. Surga adalah nyata. Neraka adalah nyata. Para nabi adalah benar. Hari kiamat adalah nyata. Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berserah diri. Hanya kepada-Mu aku beriman. Hanya kepada-Mu aku bertawakal. Hanya kepada-Mu aku kembali. Hanya atas pertolongan-Mu aku berjuang. Hanya kepada-Mu aku mohon keadilan. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku lakukan secara sembunyi-sembunyi dan yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau.”

Doa-doa tersebut bisa dibaca ketika sujud, setelah membaca shalawat pada tasyahud akhir, atau ketika selesai shalat.

Rasulullah SAW bersabda : “Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya disiram air.” (HR Abu Daud)

Bersabda Nabi SAW : “Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud)

Keutamaan Shalat Tahajud :
Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut, Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.

(Bahan (materi) di ambil dari buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” (Bimbingan Lengkap dan Praktis) Oleh: Abdul Manan bin H. Muhammad S

Baca Selengkapnya......

Macam-Macam Puasa Sunnah

HARI-HARI SUNNAH BERPUASA

1. Hari Arafah ; yaitu tanggal 9 Dzul Hiiiah, bagi orang yang tidak mengerjakan Haji.

Dari Abu Qatadah Al-Anshary ra : Bahwasanya Rasulullah saw pemah ditanya dari hal puasa Arafah, beliau bersabda ; “Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang”. Dan beliau ditanya dari hal puasa Asyura, beliau bersabda : “Menghapus dosa tahun yang lalu”. Dan beliau ditanya lagi dari hal puasa Senin, beliau bersabda : “Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan, dan dimana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu”. (H.R. Muslim).

2. 9 (Sembilan) Hari Pertama Dzulhijah

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi saw menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Hafsah r.a. menceritakan; “Empat amalan yang tidak ditinggalkan Rasulullah s.a.w. iaitu; puasa ‘Asyura, puasa al-‘asyr, puasa tiga hari pada setiap bulan dan solat dua rakaat sebelum subuh”. (Riwayat Imam Abu Daud dan an-Nasai)

Menurut ulama hadits, yang dimaksud puasa al-‘asyr dalam hadis di atas ialah hari pertama Zulhijjah hingga hari ke sembilannya.

3. Hari Asyura, 10 Muharram

Aisyah ra pernah ditanya tentang puasa Asyura, ia menjawab, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw puasa pada suatu hari yang beliau betul-betul mengharapkan fadilah pada hari itu atas hari-hari lainnya, kecuali puasa pada hari ke sepuluh Muharam.” (HR Muslim).

Dari Abu Qatadah Al-Anshary ra : Bahwasanya Rasulullah saw pemah ditanya dari hal puasa Arafah, beliau bersabda ; “Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang”. Dan beliau ditanya dari hal puasa Asyura, beliau bersabda : “Menghapus dosa tahun yang lalu”. Dan beliau ditanya lagi dari hal puasa Senin, beliau bersabda : “Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan, dan dimana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu”. (H.R. Muslim)

Dari Ibnu Abbas RA, ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa. Rasulullah SAW bertanya, “Hari apa ini? Mengapa kalian berpuasa?” Mereka menjawab, “Ini hari yang agung, hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Fir’aun. Maka Musa berpuasa sebagai tanda syukur, maka kami pun berpuasa.”Rasulullah SAW bersabda, “Kami orang Islam lebih berhak dan lebih utama untuk menghormati Nabi Musa daripada kalian.” (HR. Abu Daud).

4. Hari Tasu’a, 9 Muharram

Ibnu Abbas RA menyebutkan, Rasulullah SAW melakukan puasa Asyura dan beliau memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Para sahabat berkata, “Ini adalah hari yang dimuliakan orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw. bersabda, “Tahun depan insya Allah kita juga akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharam.” Namun, pada tahun berikutnya Rasulullah telah wafat. (HR Muslim, Abu Daud).

Berdasar pada hadis ini, disunahkan bagi umat Islam untuk juga berpuasa pada tanggal sembilan Muharam. Sebagian ulama mengatakan, sebaiknya puasa selama tiga hari: 9, 10, 11 Muharam.
 
5. Tanggal 9, 10, 11 Muharam

Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Puasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Puasalah sehari sebelum Asyura dan sehari sesudahnya.” (HR Ahmad).

6. Tiga hari pada tiap-tiap bulan

Dari Abu Dzar ra., ia berkata : Rasulullah saw menyuruh kami berpuasa tiga hari dalam sebulan ; tanggal 13, 14, dan 15″. (Diriwayatkan oleh Nasa’i, Tirmidzi dan disahkan oleh Ibnu Hibban)

7. Hari Senin dan Kamis

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda: Amal perbuatan itu diperiksa tiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka diperiksa amalku sedang saya puasa. (Tirmidzy)

Rasulullah saw ditanya dari hal puasa hari senin, beliau bersabda : “Hari itu adalah hari di mana aku dilahirkan, dan di mana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu”. (H.R. Muslim)

8. Puasa Nabi Dawud,
puasa selang-seling ( sehari puasa diikuti sehari tidak puasa dst)

Rasulullah saw bersabda, “Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari Muslim)

9. Enam hari pada bulan Syawal Sesudah Hari Raya Idul fitri

Dari Abi Ayyub Al-Anshari ra. bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan, kemudian diikutinya puasa itu dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya akan sama dengan puasa satu tahun”. (HR. Muslim)

10. Bulan Muharam

“Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan muharam, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim, Abu Daud, Tarmizi, dan Nasa’ ).

11. Bulan Sya’ban

Dari Usamah bin Zaid ra, dia berkata: “Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i).

Dari ‘Aisyah ra berkata: “Adalah Rasulullah saw berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

12. Bulan-Bulan Haram

Bulan-bulan Haram itu adalah Dzul-Qaedah, Dzul-Hijjah, Muharram dan Rajab

“Puasalah pada bulan-bulan haram.” [Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad]

Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda: “Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).


HARI-HARI MAKRUH BERPUASA

1. Khusus Hari Jum’at,
kecuali kalau telah berpuasa sejak hari sebelumnya.

Dari Abi Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: Jangan kalian mengistimewakan malam Jum’at untuk sembahyang daripada malam-malam lainnya, dan jangan kalian mengistimewakan hari Jum’at untuk berpuasa dan pada hari-hari lainnya, kecuali bagi seseorang di antara kalian yang kebetulan harus berpuasa di hari itu”. (HR. Muslim)

Bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Jangan sekali-kali seseorang diantara kamu berpuasa di hari Jum’at, kecuali ia berpuasa pula satu hari sebelumnya atau sesudahnyan”. (Muttafaq ‘Alaih)

2. Puasa wishal
yaitu seorang yang melakukan puasa, tidak berbuka puasa hingga waktu sahur.

Dari Abi Hurairah ra., ia berkata Rasulullah saw telah melarang betpuasa tidak berbtlka (wishal), maka berkata seorang laki-laki dari kaum muslimin: “Tapi engkau berwishal ya Rasulullah”. Beliau menjawab :”Siapa di antara kamu yang seperti aku, di waktu malam aku diberi makan dan minum oleh Allah”. Ketika mereka enggan berhenti dari wishal, beliau ajak mereka berwishal satu hari, kemudian satu hari lagi, kemudian mereka melihat hilal, lalu beliau betsabda : “Kalaulah hilal itu lambat datangnya, aku akan tambah wishal buat kamu”, sebagai memberi pelajaran kepada mereka tatkala mereka enggan berhenti dari wishal. (Muttafaq ‘alaih)

3. Puasa Dahriya
yaitu puasa yang terus-menerus.

Dari Abdullah bin ‘Umar ra. ia berkata ; Rasulullah saw. bersabda’: “Tidak dianggap berpuasa orang yang berpuasa selama-lamanya” . (Muttafaq ‘alaih)

4. Isteri Yang Puasa Sunnah tidak dengan izin suaminya

Dari Abi Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Tidak halal bagi wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di rumah, kecuali dengan seidzinnya”. (Muttafaq ‘alaih dan lafadz ini dalam riwayat Bukhari; Abu Dawud menambah : “Kecuali puasa Ramadlan”.



HARI-HARI DIHARAMKAN UNTUK BERPUASA

1. Hari Raya’Idul Fithri, 1 Syawal

Dari Abi Sa’id Al-Khudlriyyi ra.: Bahwasanya Rasulullah saw. telah melarang puasa pada dua hari : hari Idul Fithri dan hari Idul Adha (Muttafaq’alaih)

2. Hari raya Idul Adha ; 10 Dzul Hiiiah

Lihat dalil di atas.

3. Hari Tasyriq ; 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah

Dari Nubaitsah Al-Hudzali ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Hari-hari tasyriq itu adalah hari makan dan minum, dan hari dzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla”. (HR. Muslim)

Dari dalil hari-hari haram berpuasa ini , maka jelaslah bahwa kita diperbolehkan puasa kapan saja (dengan memperhatikan hari/hal-hal yang dimakruhkan), kecuali pada hari-hari yang diharamkan.

Wallahu a’lam

Dari berbagai sumber.

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 03 Desember 2011

Sholawat dan Syair Gus Dur yang Menyentuh Hati


Ternyata Gus Dur dulu sering menyenandungkan sholawat saat hidupnya. Dan sholawat itu telah memberi kekuatan pada dirinya dalam menjalani hidup sebagai guru bangsa, pemimpin NU, pemimpin Umat dan pemimpin manusia Indonesia meskipun banyak hal-hal “kontroversial” yang dilakukan.

Sepeninggal Gus Dur menghadap Tuhan, banyak hal yang ditinggalkan berupa pikiran-pikirannya yang sering dikritisi dan dibilang “nyleneh”, baru penulis sadari banyak kebenarannya. Prinsip hidupnya yang sangat menjunjung tinggi perdamaian, melindungi minoritas dari kesewenang-wenangan mayoritas, melindungi orang-orang yang didzolimi dan pluralisme berbangsa sering menjadi santapan orang-orang yang tidak menyukai aktifitasnya tersebut. Keberpihakannya terhadap Pancasila, ketidaksetujuannya dengan negara Agama, kesetiaannya terhadap NKRI kadang dinilai oleh sebagian penganut Islam tidak menyuarakan aspirasi masyarakat Islam. Namun seiring kepergian beliau, nilai-nilai dan gagasan pikirannya ternyata sangat aktual , realistis dan seharusnya memang menjadi nilai-nilai dasar bagi kehidupan berbangsa dengan masyarakat yang plural baik secara fisik maupun kultur.

Sosok Gus Dur ternyata mampu menjembatani berbagai elemen etnis, agama, strata sosial dalam masyarakat Indonesia. Bahkan lintas dunia. Dengan tidak bermaksud mengkultuskan beliau, belum ada tokoh sekaliber beliau saat ini yang bisa menjadi mediasi dalam pertikaian-pertikaian yang terjadi di dunia politik maupun kehidupan sosial saat ini.

Pemikiran, perenungan dan keprihatian Gus Dur dalam kehidupan ini, salah satunya tertuang dalam syairnya yang tidak pernah sengaja dipublikasikan secara luas. Maknanya sungguh dalam, dan sanggup membuka pikiran kita dari keterkungkungan berpikir dan cara beragama yang sempit.

Berikut ini saya kutipkan syairnya berikut terjemahannya, cukup panjang memang.

Untuk edisi rekamannya bisa diunduh di sini :

http://www.youtube.com/watch?v=JrmrAWOIMt4
Semoga bermanfaat.

SHOLAWAT DAN SYAIR GUSDUR
SYAIR TANPO WATON : (SYAIR YANG BELUM ADA JUDULNYA)

Astaghfirullah robbal baroya..
Astagfirullah minal khotooya..
Robbi zidni ilmannaafiia..
Wawaffikni amalan soliha..

//aku mohon ampun pada Allah,
tuhan sekalian makhluk..
//Aku mohon ampun pada Allah,
dari segala kesalahan..
//Tuhanku tambahkan aku ilmu
yang bermanfaat..
//Dan berikan taufiq kepadaku
untuk beramal sholeh..

Ya rosulallah salammunalaik..
yaa rofiasaaniwaddaaroji..
atfatayaji rottal aalami..
Yauhailaljuu diwaalkaromi..
//Wahai utusan Allah, semoga
keselamatan tetap padamu..
//Wahai yang berbudi luhur
dan bermartabat tinggi..
//Rasa kasihmu wahai
pemimpin tetangga
//Wahai ahli dermawan
dan pemurah hati

Ngawiti ingsun nglara syiiran
Kelawan muji maring pangeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pritungan 2x
//Kuawali dengan melantunkan syair
//Dengan memuji kepada Tuhan
//Yang memberi rahmat dan kenikmatan
//Siang dan malam tanpa perhitungan 2x

Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syareat bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro 2x
//Wahai sahabat pria dan wanita
//Jangan hanya mengaji hukum saja
//Hanya pandai bercerita menulis
dan membaca
//Akhirnya hanya akan sengsara2x

Akeh kang apal Quran haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale 2x

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nistho 2x
//Mudah tertipu nafsu angkara
//Dalam hiasan gebyarnya dunia
//Iri dan dengki kekayaan tetangga
//Maka hatinya gelap dan nista2x

Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhidnya
Baguse sangu mulyo matine 2x
//Mari saudara jangan lupakan
//Kewajiban mengaji dan tingkatannya
//Bagusnya bekal mulia matinya 2x

Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakekot manjing rasane 2x
//Yang disebut orang baik itu
bagus hatinya
//Karena sempurna seri keilmuannya
//Melakukan thariqat dan ma’rifatnya
//Juga hakekat sampai terasa 2x

Alquran qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing jero dodo2x
//Alquran qodim wahyu yang mulia
//Tanpa ditulis bisa dibaca
//Itu wejangan guru waskita
//Ditancapkan ke dalam dada2x

Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mujizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman 2x
//Tertempel di hati dan pikiran
//Merasuk ke dalam badan dan tubuh
//Mujizat rasul jadi pedoman
//Sebagai jalan meniti iman 2x

Kelawan Allah kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
ditirakati diriyadhohi
dzikir lan suluk jo nganti lali 2x
//Karena Allah yang maha suci
//Harus mendekatkan diri siang dan malam
//Diusahakan dan dilatih
//Dzikir dan suluk jangan dilupakan 2x

Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pangeran 2x
//Hidupnya tentram dan merasa aman
//Itulah perasaan tanda beriman
//Sabar menerima meski pas pasan
//Semua yang ditakdirkan dari Tuhan 2x

Kelawan konco, dulur lan tonggo
Kang padha rukun….
Iku sunnahe rasul kang mulya
nabi Muhammad panutan kita2x
//Terhadap teman, saudara dan tetangga
//Yang saling rukun…
//Itu sunnah Rasul yang mulia
//nabi Muhammad suri tauladan kita-2x

Ayo nglakoni sekabehane
Allah kang bakal ngangkat drajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 2x
//Mari melakukan semuanya
//Allah yang akan mengangkat derajatnya
//Meskipun rendah secara lahiriah
//Namun mulia kedudukan derajatnya 2x

Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 2x
//Saat tiba pada akhirnya
//Tidak tersasar roh dan sukmanya
//Disanjung Allah surga tempatnya
//Utuh mayatnya juga kafannya 2x

Baca Selengkapnya......

Jumat, 02 Desember 2011

Untaian Kalimat Untuk Para Perindu Surga

“Surga dikelilingi dengan onak dan duri, sementara Neraka dikelililngi dengan sesuatu yang disenangi hawa nafsu” HR. Muttafaq ‘Alaihi

Ketika Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan Surga dan Neraka, Allah memerintahkan Jibril untuk melihat keduanya. Pertama Jibril diperintahkan untuk melihat Surga. Allah bertanya kepada Jibril, bagaimana dengan Surga? Jibril menjawab : “Ya Allah, Demi kemuliaan-Mu tidak ada dari hamba-Mu yang mendengarkan tentang Surga kecuali mereka akan memasukinya”. Kemudian diciptakanlah jalan-jalan ke Surga dan ternyata jalan-jalannya dipenuhi dengan onak dan duri. Setelah itu Allah memerintahkan Jibril untuk melihat Surga yang kedua kalinya. “Wahai Jibril bagaimana tentang Surga?”. Ya Allah sungguh saya takut kalau tidak ada dari hamba-Mu yang akan memasukinya meskipun seorang”.

Surga adalah kediaman bagi para pemenang. Dia adalah tempat kembali bagi setiap yang takut kepada ilahi. Di dalamnya ada bidadari yang bermata jeli. Yang senantiasa melayani suaminya dengan penuh kasih. Di sana juga ada mata air yang senantiasa mengalir. Ada sungai-sungai. Sungai susu, khamr dan madu, yang airnya tidak akan pernah kering. Di dalam Surga ada istana yang terbuat dari emas yang kerikilnya adalah permata. Subhanallah betapa indah Surga itu. Tidak ada kata-kata yang sanggup menggambarkan keindahannya. Tidak ada lisan yang mampu melukiskan keelokannya. Hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menggambarkan tentang Surga “sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah di dengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam pikiran manusia”.

Demikianlah Surga dengan segala kenindahannya. Oh, betapa kami ingin menjadi penghuninya.

Saudara dan saudariku yang dimuliakan oleh Allah

Namun apakah Surga yang mahal itu mampu diraih hanya dengan bersantai santai dan berleha leha saja? Tentu saja tidak. Surga itu diraih dengan berjuang, dengan bersusah payah, dengan berkorban jiwa, harta, waktu, pikiran dan sebagainya. Demikianlah sunnatullah, semakin berharga sesuatu semakin susah pula mendapatkannya. Perjalanan ke Surga itu pahit karena Surga itu manis.

Hal itulah yang menguatkan jiwa seorang Bilal dalam mempertahankan agamanya. Orang-orang kafir Quraisy menyiksanya dengan meletakkan batu di atas dadanya pada padang pasir yang sangat panas dan di bawah terik matahari yang sangat menyengat. Dia dipaksa untuk keluar dari agamanya. Namun keimanannya bagaikan batu karang yang tak bergeming diterpa ombak. Ahad, ahad, ahad. Kalimat itulah yang senantiasa dilantunkannya tatkala disiksa.

Di sana juga ada Ammar bin Yasir. Ketika orang-orang kafir Quraisy mengetahui keislaman mereka, merekapun disiksa dan dianiaya. Segala bentuk siksaan dirasakan kepada mereka. Hingga ketika orang–orang kafir Quraisy telah lelah dalam menyiksa, merekapun membunuh keluarga tersebut kecuali Ammar.

ALLAHUMMAJ’ALNA MIN AHLIL JANNAH. AMIN

Baca Selengkapnya......

Barakallahu Laka...



Barakallahu Laka..

Saat dua hati menjadi satu..

Saat dua jiwa berlabuh..

Saat dua insan bersama dalam ridhoNYA..

Hari yang penuh dengan berkahNYA..

Hari yang penuh dengan rahmatNYA..

Semoga karuniaNYA tercurah selamanya..

Amin Ya RAbbal’alamin

Lirih

Terucaplah sebuah doa



Ya Rabbi..

Ijinkan mereka menjadi pengantin yang indah..

Menggapai sakinah dengan tabah..

Melaksanakan amanah tuk meraih mawaddah..



Ya Rabbi..

Sinarilah mereka dengan cinta-MU senantiasa..

Iman di kalbu yang penuh warna..

Selalu taqwa dalam tawa dan duka..



Ya Rabbi..

Himpunkan keturunan yang barakah

Jundi jundi yang shalih shalihah

Permata hati yang selalu taat dalam ibadah



Ya Rabbi..

Jadikan mereka pengantin surga..

Yang tak hanya bahagia di dunia fana..

Tapi juga tersenyum di dua masa..

Untuk selamanya..

Semoga..

Baca Selengkapnya......

Jumat, 25 November 2011

Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1433 H

Selamat tahun baru Islam 1 Muharram 1433 H

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai di hari kiamat nanti.

Do’a Akhir Tahun

Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.


Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.

Do’a Awal Tahun

Bacalah doa ini tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam. Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita sebagai Mu’min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.


Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
Semoga pesan yang saling mengingatkan kita ini akan menjadi amal baik kita di yaumul akhir. Amien…ya rabbal alamien...

Baca Selengkapnya......

Kamis, 24 November 2011

Indahnya Pacaran Setelah Menikah

Pacaran..??? siapa takut. euiit, pacaran yang bagaimana dulu dong. islami atau tidak pacarannya? btw, gimana sih pacaran yang islami? semoga tulisan ini akan memberi sedikit informasi bagaimana sih islam dalam mengatur pacaran.

saat ini bisa kita lihat pasangan pasangan muda mudi jalan bersama, makan bersama, nonton film bersama seperti layaknya pasangan yang tak terpisahkan. meraka kadang sampai berikrar kalo akan selalu bersama dunia dan akherat. emang akherat gimana sih….kok beraninya janji kalo akan bersama di akherat.

bagi sebagian mereka pegangan tangan, cium tangan, sampai ke yang lebih dalam lagi dilakukan. banyak dari mereka sampai melakukan hal hal yang hanya diperbolehkan bagi sepasang suami istri. hari hari mereka terasa indah katanya.

ada yang melalukan itu dalam hitungan hari, bulan atau bahkan tahun. ada yang berlanjut sampai nikah dan ada pula yang akhirnya putus di tengah jalan tanpa tahu sebab pastinya. kalo dah gini siapa yang rugi???

bagi yang sampai menikah pun biasanya masalah mulai akan nampak ketika mereka sudah resmi jadi suami istri. semua sifat dan kelakuan asli muncul yang selama pacaran selalu ditutup tutupi demi sang kekasih. pertengkaran demi pertengkaranpun datang silih berganti. maka tak heran jika kita sering melihat rumah tangga yang berujung pada perceraian. biasanya alasan sepele saja, “sudah tidak cocok lagi”.

so mana manfaat pacaran??? bagaimana janji janji yang akan sehidup semati?. ini semua disebabkan karena kita tidak menjadikan islam sebagai guide dalam kehidupan. kalo kita bisa merubah atau menjalankan pacaran secara islami, insya Allah semua akan selalu dalam karunia Allah.

emang pacaran islami gimana? dalam islam jelas dilarang berduaan dua orang yang bukan mukhrim karena yang ketiga adalah syetan. so biar aman ya kita harus jadi mukhrim dulu dangan orang yang kita cintai. so menikah gitu?? yup menikah.

menikah adalah cara yang diajarkan islam dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia akan pasangannya. setelah menikah kita bisa melakukan apa saja dengan pasangan kita. dan isnya Allah bernilai pahala.

alhamdulillah sudah mulai banyak saudara saudara kita yang tahu akan pentinya hal ini. sudah banyak temen temen atau adik adik kita yang sudah menikah ketika masih kulian. semoha Allah memudahkan semua urusannya.

nah disinikan indahnya pacaran setelah menikah. kita ga takut atau ngumpet ngumpet. kita ga takut diketahui oarang lain. kita bisa melakukan apa aja. kan sudah halal hehheheh. beda sekali sama yang pacaran sebelum nikah kan.

kita akan selalu saling mengingatkan atau memeberi semangat. karena dasar dari cinta ini adalah Allah, so semua mencari ridho Allah. setelah nikah bukan pertengkaran yang didapat tapi kedekatan yang muncul. dengan berjalannya waktu cinta dan sayang akan semakin kuat karena bukan didasari dengan kebohongan dan pura pura.

semoga temen temen yang baca tulisan ini segera bisa memulai pacaran yang islami. sehingga bisa segera merasakan indahnya pacaran setelah menikah.

mohon maaf kalo ada salah dikata. kalo ada kebaikan itu dari Allah semata.

Baca Selengkapnya......