Kamis, 29 September 2011

Jangan Suudzon, Bro…!!!

Suudzon dalam Kehidupan Sehari hari banyak dikenal dengan Istilah Buruk Sangka atau Berprasangka Buruk Kepada seseorang atau sesuatu yang sebenarnya Dia tidak tau pasti atau tidak tau jelas akan kebenarannya.

Sering sekali dari kita kebanyakan tidak menyadari atau tidak sengaja, pernah melakukan hal itu, baik kepada sesama makhluk hidup ataupun tentang sesuatu hal lainnya.

Bahkan bukan hanya sekali ataupun dua kali saja, melainkan berkali kali, dan selama itu juga kita tidak pernah merasa atau tidak menyadarinya.

Suudzon jika dilihat sepintas memang kelihatan sepele. namun kalau kita mau mencermatinya, sebenarnya efek dari suudzon itu sendiri sangatlah dahsyat.

Buruk sangka (suudzon) jika kemudian diteruskan ke orang lain yang orang itu juga tidak mengerti permasalahannya, maka akan dapat menimbulkan fitnah.

Sebagai contoh, ada tiga orang sahabat (sebut saja : Waras, Slamet dan Kuat / Nama hanya ilustrasi belaka). Ketiga Orang Sahabat ini bekerja dalam satu kantor / Instansi. Suatu ketika si Slamet mengetahui si Waras menerima Uang dari seseorang yang kebetulan datang ke kantor mereka.

Pada saat itu si Slamet langsung berfikiran Negatif kepada si Waras. Si Slamet menyangka uang yang diberikan kepada si Waras tersebut adalah uang tidak resmi dari seseorang yang pekerjaannya ada kaitannya dengan si Waras dan telah melakukan tindakan yang tidak seseuai dengan prosedur yang kemudian orang tersebut memberikan sejumlah uang untuk menutupi perbuatannya itu.

Mungkin si Slamet Bisa punya fikiran seperti itu karena Dia juga sering melakukan hal yang sama dengan si Waras yang hanya disangkanya. (Ooooohhh… Ternyata Penulis juga ikut ikutan suudzon nih…)

Tanpa disadarinya, si Slamet kemudian menceritakan kejadian yang dilihatnya tersebut kepada si Kuat dan juga semua teman yang ada dikantornya.

Menurut Cerita Versi si Slamet kepada si Kuat, bahwa si Waras telah menerima uang sogokan dari seseorang yang diduga adalah seorang Pengusaha yang melakukan penyimpangan, sehingga berusaha menyuap si waras dengan sejumlah uang.

Untunglah si Kuat adalah Orang yang tidak Gampang Percaya begitu saja dengan kabar dari seseorang yang belum tentu kebenarannya. Si Kuat pun hanya manggut manggut mendengar cerita si Slamet.

Untuk membuktikan apakah yang diceritakan oleh si Slamet kepada dirinya itu benar atau tidak, maka si Kuat pun melakukan Penyelidikan bak Detektif Swasta.

Selidik punya selidik, akhirnya diketahui juga asal muasal mengapa orang yang diduga pengusaha oleh si Slamet itu memberikan sejumlah uang kepada si waras.

Ternyata Dugaan si Slamet kepada si Waras selama ini memang Benar benar Tidak berdasar sama sekali.

Hal yang sebenarnya terjadi adalah, Orang yang diduga Pengusaha oleh si Slamet tersebut merasa pernah ditolong oleh si Waras dan sebagai ungkapan rasa terima kasihnya, orang tersebut memberikan sedikit imbalan berupa uang kepada si Waras.

Jadi, sama sekali tidak ada “Permainan Suap menyuap” sedikitpun dalam hal ini. dan orang yang diduga pengusaha tersebut juga tidak pernah melakukan penyelewengan sedikitpun kepada perusahaannya. itu semua terjadi hanyalah karena adanya faktor pertemanan saja.

Dari Ilustrasi Cerita diatas, Para Pembaca pasti dapat menyimpulkan, bahwasanya buruk sangka atau suudzon itu jika diteruskan ke orang lain akan menimbulkan fitnah yang tidak berujung.

Ini terbukti bahwa si Slamet telah menfitnah dua orang sekaligus, didepan si Kuat dan teman Sekantor Lainnya. yaitu si Waras dan Pengusaha itu. dan si Slamet sama sekali tidak menyadari bahwa perbuatannya tersebut telah menyebabkan Nama si Waras menjadi tercoreng karena dianggap telah menerima suap dari seorang Pengusaha yang sebenarnya tidak pernah melakukan penyelewengan sama sekali.

Akhir dari tulisan ini, Kang Yudhie berharap kepada semua saja yang Kebetulan Membaca Tulisan ini, terutama buat sahabat dBlogger :

Jangan Pernah Suudzon dan Berfikiran Negatif Kepada sesuatu yang kita belum tau Kebenarannya.
Jangan menelan Mentah Mentah Berita yang Kita terima dari orang Lain
Selidiki dulu apakah berita yang Kita terima itu benar atau tidak sebelum kita menyebarluaskannya kepada Orang Lain.
Berusahalah Selalu Berfikir positif
Milikilah prinsip bahwa sifat Iri dan dengki terhadap kesuksesan / Keberhasilan Orang lain adalah Merugikan Kita sendiri
Yakinlah bahwa kita mampu lebih baik dari Orang lain
Syukuri apa yang Kita terima Selama ini sebagai Anugerah dari Tuhan..

Baca Selengkapnya......

Tidak ada sahabat sejati, yang ada hanya kepentingan..

Mungkin ada benarnya kata bijak tersebut.

"Tidak ada sahabat sejati, yang ada hanya kepentingan"

Persahabatan, pertemanan, atau apalah sebutannya, pasti ada suatu kepentingan yang jelas dibawa dalam menjalin hubungan seperti ini.

Ketika kepentingan pribadi itu sama dalam hubungan dua orang atau lebih kemungkinan persahabatan, dan pertemanan akan terwujud. Namun, ketika kepentingan pribadi itu berbeda satu sama lain, jangan harap persahabatan, atau pertemanan akan berlangsung dengan lancar dan mulus.


"didunia ini gak ada teman sejati, gak ada juga musuh sejati, yang ada hanya kepentingan yang abadi"

Tidak ada satu pun didunia ini yang abadi. Saya setuju, tidak ada yang abadi di dunia ini, semuanya adalah kepentingan. Ya, kepentingan. Hanya diri sendiri yang tahu akan kepentingan itu.

Teman itu datang dan pergi, teman lama berbalik kanan dan bubar, datanglah teman baru, kemudian pergi lagi, datang lagi yang baru, begitu seterusnya.

Ada juga yang mengatakan, "Enggak ada kepentingan ngapain berteman, justru ada kepentingan makanya berteman."
ya..ya..ya..semuanya berdasar pada kepentingan. Kepentingan diatas segalanya.


Teman dari Malaysia memberikan respon seperti ini,

"sahabat bukan untuk dijadikan teman semasa susah sj..tetapi semasa senang..
ade dikalangan manusia hanya mencari teman sewaktu dalam kesusahan..
bila senang sahabat yang selama ini bersusah dengan nya langsung tidak dihiraukan..
manusia2..."

ya..ya..ya..itulah manusia, hanya butuh ketika dalam keadaan susah, ketika senang, sahabat yang selama ini bersusah dengannya langsung tidak dihiraukan.


"Persahabatan bukan saja masalah dengan siapa kita akan menghabiskan waktu. Tapi ini lebih pada sebuah kebutuhan jiwa."

Kebutuhan jiwa, tidak hanya menghabiskan waktu.

Setuju? ya, setuju. Persahabatan tidak untuk digunakan mengisi kekosongan waktu ataupun menghabiskan waktu. Jika ia, berarti ada kepentingan yang mendasarinya.


Kepentingan, kepentingan, dan kepentingan. Satu kata ini perlu diwaspadai.

Kendalikan ini, dan dapatkan sahabat sejatimu.


Niam said, "find a true friend without any personal interest."

Selamat untuk menemukan sahabat sejati tanpa kepentingan pribadi. Bagi yang telah menikmati persahabatan sejati, pupuklah persahabatanmu itu dengan mengendalikan semua kepentinganmu, bagi yang gagal menemukan sahabat sejati, yakinlah tidak ada yang abadi didunia ini.


Dalam sebuah Hadist diriwayatkan,

”Cintailah orang yang engkau cintai itu sekedarnya saja, sebab barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang engkau benci, dan bencilah orang yang tidak engkau sukai itu sekedarnya saja sebab barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang kamu cintai”

dikutip dari Hadist riwayat Turmidzi

Baca Selengkapnya......

Selasa, 27 September 2011

Kutitipkan Rasa Ini Pada-Mu Ya Rabb ...

Ya Rabb...

salahkah hamba tuk mengagumi makhluk-Mu

Bukan karena rupanya yang elok kumengaguminya

bukan jua karena banyaknya harta yang dimilikinya

atau karena banyaknya orang yang memujanya

tapi kukagum akan agama dan akhlaknya



Ya Rabb...

sejak saat hamba tahu betapa besar cintanya kepada-Mu

sejak hamba tahu betapa besar cintanya kepada rumah-Mu

Betapa besar usahanya untuk berusaha dekat dengan_Mu

dan sejak saat kuketahui semua itu akupun makin mengaguminya

dan berpikir untuk bisa menjadikannya pendamping hidupku dunia akhirat ...


Ya Rabb...

aku yakin bahwa Kau tahu bagaimana rasa kagum itu bermain dalam hatiku saat ini

Dan Engkaupun pasti tahu betapa hari demi hari rasa kagum semakin mendekat kearah suka

bahkan cinta



Ohh..Rabb,

Ampuni hamba yang telah berani menggaguminya

telah berani mengatakan bahwa hamba suka dia

walau belum terlisani



Rabb...

Engkau pasti tahu, bahwaku tak mampu lagi membendung rasa ini

Engkau pun tahu bahwa kuselalu menyebut namanya dalam untaian2an doa

dan sujud akhirku



Ya Rabb...

Sungguh tak ada yang lebih tahu dan mengerti perasaan ini selain Engkau seorang

tak ada yang tahu bahwa aku sedang mengaguminya melebehi sekedar kagum yang biasa

Kecuali Engkau Ya Rabb.



Ya Rabb,,,

Bila mengingat kembali kisah Fatimah dan Saydina Ali

yang mana saling suka tapi hanya Engkau yang mengetahui betapa

mereka saling menyukai dan Engkaupun Menyatukan mereka dalam

rumah tangga yang sakinah,mawaddah warrahma.

Sungguh Ya Rabb,,akupun berharap kisah ku bisa sama seperti kisah kedua sejoli itu

yang menjadi cerita inspirasi untuk kaum muslimin dimasa sekarang ini.



Ya Rabb,,,

Tapi aku sedih,sepertinya tanda-tanda bahwa dia juga punya rasa yang sama denganku

hampir dikatakan tidak ada,,



Ya rabb,,,

kumerasa tenang dan ringan dalam hal perasaan

ketika telah kutuangkan rasa ini

Apapun,siapapun itu tetap kumohon yang terbaik dari-Mu

Tak kan pernah kuhentikan doaku,karena ku yakin Engkau

Maha Mendengar doa-doa hamba_Mu



Ya Rabb,...

Kutitipkan rasa ini pada-Mu

walau kuberharap kisahku bisa seindah kisah Fatimah dan Ali

tapi tetap keputusan ada pada_Mu ya Rabb

Dan kuminta yang terbaik.



Ya Rabb,,,

jika dia memang baik untukku,agamaku,masa depan dunia dan akhiratku

bisa membimbingku dan membawaku lebih dekat pada-Mu

maka dekatkanlah diriku dengannya dan satukanlah kami dalam pernikahan yang sakinah mawddah warrahmah

tapi kalau bukan dia yang terbaik,,maka jangan biarkan kekagumanku menjadi suka apalagi cinta

jadikanlah kekaguman seprti orang lain kagum padanya,,kekaguman secara umum.

Engkaulah Maha membolak-balikkan hati

Maka kutitipkan bahkan kuserahkan semuanya kepada-Mu

karena semua ini adalah milik-Mu.

Baca Selengkapnya......

Aku Merinduimu..

Bismillahirrahmanir rahim..
Dengan namaMu Ya Allah Yang Sentiasa Mengasihi hamba-hambaMu
Ingin aku berbicara denganMu di setiap masa yang aku ada dan di setiap tempat aku berada
Ingin aku meluahkan segala apa yang terpendam dalam hati ini
Walau aku tahu Engkau sangat-sangat memahami dan mengetahui,
Tanpa aku bicarakannya kepadaMu
Malah Engkau lebih tahu segalanya tentang aku daripada diriku sendiri
Kerana Engkau yg memiliki sekeping hati ini
Kerana Engkau lebih dekat denganku daripada urat leherku sendiri

Ya Rabbi, sudilah pandang aku
Ya Rabbi, izinkan aku menghadapMu berulang kali sehingga ke akhir hayatku.
Aku tahu..
Aku sering menghadapMu dengan wajah yang kelam, tidak berseri
Aku sering berhadapan denganMu tika jiwaku berkeluh kesah
Aku mencariMu hanya di waktu susah dan derita.
Di saat senang dan sibuk dengan dunia, aku melupakanMu.
Aku lupa bahawa hidup ini hanya untukMu
Aku leka bahawa dunia ini hanya sementara untuk aku mencari bekal sebanyaknya


Namun, di saat ini aku hadir untuk menghadapMu
Bersama dosa dan noda yang tak terhitung banyaknya
Disebabkan kelalaianku menurut hawa nafsu
Dan tertipu dengan dunia dan syaitan
Allah, pandanglah aku dengan kasih sayangMu
Pandanglah aku dengan keampunanMu
Aku sangat mengharapkan kasih sayang dan redhaMu
Kerana aku benar-benar menagih syurgaMu dan aku takut nerakaMu
Tapi, layakkah aku Ya Allah?

Ya Rabbi, seandainya di saat ini Engkau menjemputku pulang,
Bagaimanakah nantinya tika berhadapan denganMu?
Sudikah Kau menerima hamba-Mu yang hina ini?
Bagaimanakah keadaanku waktu itu??
Hitamkah wajahku bila berhadapan denganMu?
Berseri dengan sinar cahayakah wajah ini?
Berlarikah aku menujuMu kerana rindu untuk menemuiMu?
Atau menggigil ketakutan kerana takut dan malu denganMu?
Allah, aku bimbang..
Aku gusar dan takut Ya Allah..
Apabila memikirkan saat itu
Kerana banyaknya dosa aku terhadapMu.
Allah, sukarnya untuk aku meredahi cabaran dunia ini
Ingin ku buang jauh duniaku yang melalaikan
Tapi ia selalu menarik-narik hatiku untuk tetap mengulangi kesilapan terhadapMu
Kadang-kadang aku terlupa, kadang-kadang aku sengaja

Aku takut padaMu Allah tapi kenapa aku seringkali mengulangi dosa-dosa terhadapMu?
Aku sering berjanji di depanMu untuk menyerahkan hidup matiku hanya untukMu
Namun sering aku memungkiri janji-janjiku itu tanpa rasa berdosa
Aku pernah menangis keranaMu kerana takutkan azabMu
Kemudian aku ketawa semula di saat aku lupa tentangMu
Semudah itu Ya Allah aku sebagai hamba yg sebenarnya tidak layak melakukan sebegitu
Tapi Engkau Ya Allah, tetap memberi peluang untuk aku kembali padaMu
Engkau sentiasa bersedia mengampuniku. ..

Aku takut Ya Allah, seandainya waktu aku tiba untuk kembali padaMu
Aku dalam keadaan tidak bersedia dan penuh dengan hitam noda
Apakah yang mampu aku persembahkan di hadapanMu kelak?
Mampukah aku memulangkan segala pinjaman yang Engkau beri kepadaku dalam keadaan yg terbaik?
Allah, aku mohon dengan sangat..
Sucikanlah hati aku dengan maghfirahMu
Agar tersenyum aku pulang mengadapMu
Allah, terimalah taubatku
Agar bercahaya wajahku dengan nuurMu bertemu denganMu
Allah, pimpinlah aku dengan hidayahMu
Agar mudah jalanku ke JannahMu…

Tuhan, pegang eratlah hati ini agar sentiasa aku rasa dekat denganMu
Aku harap Kau terima amalku untuk aku persembahkan di hadapanMu kelak
Ya Allah, dengarkanlah rintihan & permohonan hatiku ini
Hadiahkanlah cahayaMu kepadku sehingga saat aku dipanggil pulang olehMu
Amiin Ya Rabb..

Aku mohon dengan sangat..Perkenankan lah Ya Allah.
Ya Allah Maafkanlah Bila Hatiku Tidak Sempurna Mencintaimu Ya Allah

Baca Selengkapnya......

Minggu, 25 September 2011

Keinginanku di Masa Depan

Ya Rabb ...
Jika Engkau panjangkan umurku, hamba memohon agar diberi pendamping hidup yang sholehah. Hamba ingin sekali menghabiskan umurku ini dengan seorang istri yang selalu mengingatMu, dan selalu mengingatkan hamba untuk selalu ingat padaMu ya Rabb..

Ya Rabb ..
Hamba ingin membahagiakan orang tua hamba ( Ibu ) yang saat ini umurnya sudah tidak muda lagi yang dan pada suatu saat nanti hamba ingin sekali dengan seorang pendamping hidup dan saudara-saudara dan ibu bisa berangkat ke tanah suci untuk beribadah


Baca Selengkapnya......

Jika Nanti, Waktuku Akan Habis…

Ighfirli ya Rabb…entah sampai kapan aku bisa bertahan, disisa nafasku ini ya Rabb…sekarang aku begitu merasa begitu dekat denganMu ya Rabb…aku tidak tau sampai kapan Engkau beri sakit ini kepadaku, Engkau beri pelebur dosa ini untuk selalu mencari ma’rifat ke arahMu ya Rabb, aku di ujung usiaku…

Ya Rabb…saat itu datang, aku hanya ingin tersenyum saat semua orang disekitarku menagis jasad tubuh tanpa nyawaku, karena aku meninggalkan sejejak kebahagiaan untuk mereka, mereka yang aku cintai, hari ini aku memintaMU Engkau akan memberikan gunung emaspun kepadaku atau pun Engkau ambil semua yang aku punya, aku takkan berpaling dariMu ya Rabb..aku cinta Engkau.

Jasadku sakit, hatiku juga sakit, tapi terus dekap aku ya Rabb…karena cuman itu yang hamba pinta, Dekapan kasih sayang dariMU, aku takan pernah mengharap apapun selalin mengaharap Engkau terus Cinta kepada hamba. Aku tau semua ini jalan cintaMU untukku, hamba takkan mengeluh ya Rabb, sabar ini akan terus ada untuk mereka yang aku sayangi, ada Ibu yang begitu aku cintai, keluarga dan adik2ku yang demi mereka aku rela mengemis, ada keluargaku yang lain yang begitu banyak masalah ada disana Ya Rabb…angkatlah kesusahan dari mereka, jauhkanlah dari kufur nikmatmu, jauhkanlah keburukan atas kesehatannya , ya Rabb…bila nanti aku dipanggil Engkau, terus jaga mereka ya Rabb, mereka yang sangat aku cintai, Engkau Maha tau segalaNya ya Rabb…

Senyuman dariku, jadikanlah pengobat rindu untuk mereka, pengobat kesusahan atas mereka, pengobat kesedihan atas mereka…semoga kita menjadi makhlukMu yang pandai bersabar dan bersyukur

Ighfirli ya Rabbi jika pintaku salah, Ampuni hamba ya Rabbi

Baca Selengkapnya......

Ya Allah, Jangan Tinggalkan Aku .. :(

Bismillahirrahmanirrahim ..

“Ya Allah! aku hanya hambaMu yang kerdil lagi hina. Aku tidak bisa berbuat apapun kecuali mengharap hanya kepadaMu. Jika aku menangis, bukan kerana aku tidak redha dengan takdir dan ketentuanMu, bukan kerana aku terluka dengan ujianMu, bukan juga kerana aku berkecil hati denganMu. Sedang aku hanya seorang hambaMu yang lemah. Yang tidak punya apapun selain tangisan dan air mata, yang menemani setiap duka dan sakitku. Ku persembahkan air mata ini kerana cintaku kepadaMu ya Allah!"

"Ya Allah! Tangis ini adalah pengubat dukaku. Air mata ini adalah teman yang paling memahami akan diriku. Aku hanyalah seorang hamba yang lelah dalam perjalananku ini. Aku sangat penat ya Allah, penat memujuk hatiku. Penat untuk menangisi segalanya daripadaMu. Ampunkanlah aku ya Allah jika aku tidak beradab denganMu. Jika aku ini hambaMu yang tidak tahu berbudi dan tidak pandai bersyukur padaMu."

"Ya Allah, jadikanlah kesusahan dan ujian ini sebagai tarbiyah untuk aku lebih akrab denganMu, lebih mengharap padaMu dan lebih memerlukanMu pada segenap waktu dan ketika. Janganlah derita dan kesakitan ini membuatkan aku jauh daripadaMu."

"Aku redha ya Allah dengan tadirMu ini. Aku terima dugaan ini dengan sepenuh jiwa dan ragaku! Aku tidak pernah bersangka buruk padaMu, apatah lagi merungut-rungut akan jalan yang Kau bentangkan untukku. Jika di dunia ini terlalu banyak tangisan untukku, andai di dunia ini begitu banyak derita buatku, andai di dunia ini tiada bahagian untukku, Kau gantilah segalanya itu dengan keindahan syurgaMu di sana."

"Ya Allah..Aku tahu, Engkau tak pernah lupa padaku, maka jangan jadikan aku lupa padaMU."

"Ya Allah, aku ingin selalu bersamaMu. Selalu mengingatiMu. Aku rindu bertemu denganMu. Hamba redha ya Allah." jangan tinggalkan aku ya Allah..

Baca Selengkapnya......

Indahnya Hidup dengan Mengingat Allah SWT

Bayangkan kalau kita setiap hari selalu mengingat Allah, pada waktu kerja apabila sudah ada panggilan shalat kita akan melaksanakannya, apabila kita sedang berduaan dengan pacar, kita akan merasa malu kepada Allah karena Allah selalu melihat dan mengawasi kita. Apabila kita bergaul maka akan menjaga ucap, sikap dan langkah karena Allah selalu ada di manapun kita berada. Apabila kita diliput/dirundung masalah, kita akan menghadapinya secara tenang karena kita meyakini bahwa Allah pasti akan memberikan jalan keluar dari kesulitan bagi hamba hamba Nya yang selalu mengingat Dia.

Dari Abi Hurairah Nabi Muhammad SAW bersabda, �Pada malam Mi�raj saya melihat sebuah laut yang hanya Allah Ta�aalaa sendiri yang mengetahui kira kira ukurannya. Di tepi laut itu terdapat satu malaikat berbentuk burung, mempunyai tujuh puluh ribu sayap. Apabila ada seorang hamba yang membaca: Maha Suci Allah, maka malaikat itu bergerak dari tempatnya, apabila dia membaca: Segala Puji Bagi Allah, maka malaikat membuka semua sayapnya, apabila dia membaca: Dan Tidak Ada Tuhan Selain Allah, maka malaikat itu terbang, kalau dia membaca: Dan Allah Maha Besar, maka malaikat itu menceburkan dirinya ke dalam laut, kalau dia membaca: Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, maka malaikat itu keluar dari laut serta mengibas ngibaskan sayapnya sehingga bertetesanlah dari tiap tiap sayap itu tujuh puluh ribu tetesan air, maka Allah Ta�aalaa menciptakan tetesan air itu menjadi satu malaikat, maka semuanya bertasbih, bertahlil dan memohonkan ampunan untuk orang yang membacanya sampai hari kiamat.”

Dalam hadits lain diterangkan, �Ada seorang yang pada hari kiamat didatangkan dan dihentikan di hadapan Allah SWT, lalu Dia Allah menghisabnya/menghitung amalnya. Maka yang menjadi haknya adalah siksa neraka, sebab dosanya yang banyak dan kebaikannya hanya sedikit. Hampir saja dia musnah sedang dia takut lagi gentar. Maka Allah berfirman, �Hai para malaikat, lihatlah daftar catatannya, apakah kamu dapatkan catatannya ada kebaikan yang tercatat?� Merekapun melihat kemudian berkata, �Wahai Tuhan kami, kami tidak mendapatkan sedikitpun� Allah SWT berfirman, �Padaku dia mempunyai kebaikan sedikit, yaitu ketika dia tidur suatu malam maka dia terbangun dari tidurnya dan hendak berzikir kepada Ku, kemudian dia terkantuk dan tidak bisa berzikir kepada Ku, maka sungguh Aku telah mengampuninya dengan sebab yang demikian itu�

Subhaanallaah Maha Suci Allah Indah bukan hidup ini? Dengan mengingat Allah kita akan selalu dalam ampunan, pertolongan dan perlindungan Allah. Insya Allah, Saudaraku, dengan berzikir kita akan bisa mengobati penyakit batin kita, dengan berzikir kita akan selalu mengingat apa yang diperintakan Allah dan yang dilarang oleh Allah, dengan berzikir kita kan mampu mengatasi kesulitan kesulitan yang kita hadapi/hidup lebih tenang. Dengan Zikir kita akan selalu dalam pengawasan Allah SWT yang menggenggam dan mengetahui isi hati kita.

Semoga Allah SWT dengan rahmat dan karunia Nya menjadikan kita orang orang yang ahli zikir, memberikan kekuatan lahir dan batin untuk selalu mengingat Rabb nya, dan memberikan kekuatan untuk selalu memperbaiki ibadah dan membersihkan hati kita menuju manusia yang terbaik di mata Allah SWT dan makhluk Nya. Amin

Selamatkan Diri dari Ghibah (Menggosip)

GOSIP, gosip, gosip. Sebuah kegiatan yang sudah mendarah daging buat kita kita, terutama buat wanita. Bukannya tidak mungkin bagi kaum pria melakukan ghibah/menggunjingkan orang, tetapi jujur saja, kegiatan ini lebih didominasi oleh kaum wanita. Kapan saja dan di mana saja. Nah, mari kita mengenal ghibah lebih lanjut lagi.

Apakah ghibah itu? Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang buruk yang terdapat dalam diri seorang manusia, sedang ia tidak menyukainya, baik mengenai jasmaninya, agamanya, harta kekayaannya, hatinya, akhlaknya, suami/istrinya, dan lain sebagainya.

Caranya pun beraneka rupa. Ada yang dengan membuka aibnya, mencercanya, menyindirnya, mencelanya, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang kita gunjingkan dengan tujuan untuk meledek, ada juga yang dilakukan baik dengan lisan ataupun dengan gerak. Dengan gerak, misalnya, melalui pandangan mata kita, cibiran kita, senyum sinis kita, dan lain sebagainya.

Sudah pasti kita semua pernah atau sering melakukan ghibah atau lebih awamnya mari kita sebut bergosip. Sekali kita memancing kata, lalu ditimpal oleh teman kita yang lain, menimbulkan tawa, menimbulkan ketakjuban bagi pendengarnya, menyenangkan teman karena memberikan berita terbaru.

Wah, memang seru kedengarannya bergosip ini. Malahan bergosip ini benar benar bisa menghabiskan waktu. Mungkin ada yang berpikir, boleh juga nih bergosip pada saat berpuasa, lapar jadi tidak terasa, haus pun jadi sirna. Astaghfirullah Saudaraku, kalau saja kita semua tahu akibat dari ghibah itu, kita pun pastilah merasa ngeri untuk melakukannya.

Seperti firman Allah dalam surat Al Hujurat:12, �Dan janganlah sebagian kalian meng ghibah sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentunya kalian tidak menyukainya (merasa jijik). Dan bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang�

Rasulullah SAW pun bersabda: �Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas baginya (hakikat dan akibatnya), akan dilempar ke neraka sejauh antara timur dan barat� Dosa orang yang berghibah, niscaya lebih berat daripada orang yang melakukan zinah.

Bukan itu saja, Saudaraku Orang yang melakukan ghibah akan mendapatkan tiga bencana, yaitu doanya tidak akan dikabulkan Allah SWT, kebaikannya tidak diterima oleh Allah dan kejelekannya pun akan bertambah. Sebegitu buruk jadinya kita di mata Allah hanya karena berghibah. Bahkan mendengar orang yang berghibah pun haram hukumnya. Apabila kita mendengar ataupun menyaksikannya dengan kagum dan menyetujui apa yang dikatakannya, maka hukumnya sama dengan ghibah.

Celakanya, ketika kita berghibah, seluruh amal kebaikan kita akan berpindah kepada orang yang kita gunjingkan. Subhanallah Menata diri dengan segala kebaikan saja kita masih kesulitan, ditambah lagi segala amal kebaikan kita akan hilang ketika kita berghibah. Benar benar merugi kita karena ghibah.

Untuk itu, selama bulan Ramadhan ini marilah kita koreksi diri kita. Jangan pernah merasa diri kita sudah benar dan sudah bersih. Mari kita bersihkan hati kita dengan menghentikan segala kegiatan yang dapat mengotorinya dan mempertebal dosa kita, salah satunya ghibah.

Seperti sabda Rasulullah, �Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik dan kalau tidak, hendaklah diam�

Dengan keagungan Ramadhan, bersama sama kita tata ucapan kita, percantik tutur kata kita, kita hentikan perbuatan buruk yang sudah terlalu asyik kita lakukan. Insya Allah, Allah SWT akan meridhoi niat kita ini dan senatiasa memberikan kita kekuatan untuk melakukannya. Amin ya rabbal �alamiin.

Niat Berkerudung Bertambah Yakin Karena Mimpi

Niat baikku untuk mengenakan kerudung sebenarnya sudah sejak lama, tapi entah mengapa perasaanku selalu malu, seolah olah orang yang ada di sekitarku memandang aneh.

Perasaan itu selalu menghantuiku, niat baikku itu jadi tersendat sendat. Meski begitu hasrat membeli kerudung tetap ada. Satu demi satu aku membeli kerudung di toko, sampai kerudung itu menumpuk di lemari dan aku tak pernah memakainya. Sepetinya tidak gunanya kerudung itu karena hanya menghiasi lemariku saja.

Akhirnya aku putuskan untuk memakainya walaupun aku mengenakannya hanya di saat tertentu saja, sedangkan di lingkungan rumah aku masih berani untuk mengenakannya.

Hingga suatu malam aku bermimpi dalam tidurku. Aku bermimpi merasakan suasana siang hari bolong. Saat aku berdiri di bawah teriknya matahari, tiba tiba langit menjadi gelap. Aku kaget dan tersentak. Saat aku memikirkan kejadian itu, terdengar suara yang menyakinkan aku, bahwa bila ingin berbuat baik jangan ragu dan jangan pernah ada rasa malu.

Saat aku terbangun, aku menyadari kalau maksud dari mimpi itu. Aku tidak boleh ragu dan malu untuk memakai kerudung. Sejak kejadian itu, aku mulai mengenakan kerudung. Tidak lagi hanya di saat tertentu saja tapi juga di lingkungan rumah aku. Meski pun banyak yang mengolok ngolok aku, tapi aku tidak peduli, karena apa yang aku lakukan tidak merugikan orang lain. Aku yakin kalau aku merasa di jalan yang benar.

Lama lama perasaan malu itu menjadi hilang. Malah kondisinya jadi berbalik. Yang tadinya malu berkerudung sekarang malah terasa malu jika tidak mengenakan kerudung. Seperti ada yang kurang pada penampilanku. Yakin lah kalau berkerundung penampilan seorang wanita akan lebih percaya diri.

Berkah dalam Sedekah

APA yang membedakan antara berzakat dengan bersedekah di mata Allah SWT? Secara umum, zakat adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka yang mampu untuk memberikan sebagian kecil hartanya kepada fakir miskin. Karena, di dalam harta tersebut sesungguhnya ada hak dari orang orang fakir. Sementara sedekah itu adalah sesuatu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT untuk dilakukan sebagai bentuk dari perwujudan ikatan rasa cinta kasih antara sesama Muslim.

Bahkan Rasulullah SAW bersabda: “Tiap tiap seorang muslim hendaklah bersedekah”. (Hadist diriwayatkan oleh Abu Musa Al Asyari r.a)

Pada prinsipnya bersedekah itu mudah, selama kita mempunyai niat yang tulus dan ridha semata mata karena Allah SWT, serta ada sesuatu yang bisa kita sedekahkan maka Insya Allah bisa dilaksanakan di mana dan kapan saja.

Kita bisa memulainya dari orang orang di sekeliling kita dahulu seperti keluarga dan para kerabat saudara saudara kita yang kurang mampu. Lalu kita bisa mulai melihat ke tetangga tetangga dekat rumah, apakah ada yang membutuhkan bantuan dan uluran kasih kita. Kemudian berlanjut ke rekan rekan kerja, atau teman teman di sekolah. Mungkin kita bisa memberikan sesuatu untuk di kantor, atau pesuruh di sekolah. Atau kepada tukang sapu di komplek perumahan yang kita tinggal, mungkin kepada tukang sampah yang tiap pagi atau sore datang ke tempat kita untuk mengambil sampah. Bahkan yang termudah kepada peminta minta yang acap kali kita temui di jalan atau di masjid, dan lain sebagainya.

Mengapa Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat menganjurkan kita untuk bersedekah? Selain sebagai bentuk dari perwujudan ikatan cinta kasih antara sesama muslim, di dalam bersedekah itu juga banyak berkah dan pahalanya. Tapi tentunya dalam bersedekah yang semata mata hanya karena mencari ridha Allah SWT.

Contoh mudahnya adalah sebagai berikut. Apabila kita bersedekah kepada keluaraga atau kaum kerabat maka kita akan mendapatkan dua macam pahala, yaitu pahala dari hubungan silatuhrahmi dan pahala sedekah itu sendiri.

Ada hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Al Nasai dan Tirmidzi berbunyi, “Bersedekahlah kepada orang miskin: (adalah ia) satu yang berpahala dan sedekah yang diberikan kepada kerabat dua pahala: Pahala bersedekah dan pahala hubungan silaturrahim dengan kerabatnya.”

Ada juga hadist yang diriwayatkan oleh Abu Masud al Ansari r.a. dari Nabi Muhammad SAW sabdanya: “Sesungguhnya orang Islam itu apabila ia memberi nafkah dengan sesuatu kepada keluarganya sedang ia memberikannya dengan tujuan mematuhi perintah Allah dan mengharapkan pahalanya niscaya pemberiannya itu menjadi sedekah yang berpahala) baginya.”

Ada firman Allah SWT yang dituangkan dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 272 berbunyi: “…Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan di beri pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya.” Dan masih banyak lagi firman Allah dan hadist Rasulullah mengenai keuntungan dan manfaat dari bersedekah.

Selain itu, bersedekah juga mempunyai fadhilat atau kelebihan yang meliputi dunia dan akhirat. Keistimewaan bersedekah yang dapat melindungi kita di dunia adalah memurahkan rezeki, menolak bala bencana, memanjangkan usia, mencegah dari kematian yang buruk serta dapat menghapuskan dosa. Sementara dengan bersedekah maka di akhirat kita akan mendapat naungan dari panasnya terik matahari di padang mahsyar dan pendingin dari api neraka.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya: Rasulullah SAW telah berucap kepada kami, sabdanya: “Wahai umat manusia, bertaubatlah kepada Allah SWT sebelum kamu mati dan segeralah mengerjakan amal amal yang soleh sebelum kamu sibuk (dengan yang lain) dan hubungkanlah apa yang ada di antara kamu dengan Tuhan kamu dengan senatiasa mengingatinya dan banyakkanlah bersedekah secara bersembunyi atau berterang terang. Niscaya kamu diberi rezeki yang mewah, diberi kemenangan (terhadap musuh) dan digantikan apa yang kamu dermakan itu dengan balasan yang berganda ganda.”

Namun harus diingat bahwa dalam bersedekah mestilah dihindari pamer atau riya, karena hal itu akan menghilangkan pahala dan berkah dari sedekah yang dilakukan. Sebab bersedekah yang mendapat ridho Allah SWT adalah yang semata mata karena Allah, tidak lain dan tidak bukan.

Akhir kata, sebisa mungkin dalam hidup kita bersedekah untuk mengikat persaudaraan dengan sesama manusia, karena seperti sudah dibicarakan di atas, bersedekah adalah satu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan nabi kita, Muhammad SAW, serta dapat membawa kebaikan bagi kita di dunia ataupun di akhirat nantinya.

Mudah mudahan kita semua tergolong menjadi orang yang senantiasa dapat bersedekah dan dicintai oleh Allah SWT. Amin ya rabbal alamiin

Ada Apa dengan Tahajjud?

AKHIR AKHIR ini, sering kita temukan berbagai macam tempat menawarkan berbagai macam pengobatan dan jimat sebagai tempat untuk menemukan solusi atau jalan keluar dalam hidup. Seperti yang kita ketahui, kita sebagai manusia memiliki keinginan untuk berbahagia atau membahagiakan orang lain. Ada pula yang ingin mendapatkannya dengan cara jalan pintas. Bahkan, ada yang menghalalkan kemusyrikan Bangga dengan jimat, membanggakan bacaan bacaan tertentu dan tak jarang di antara mereka telah tertipu dengan doa/bacaan/wiridan yang harus dibayar dengan uang. Subhanallah Sejak kapan Rasulullah mengajarkan jual beli doa ?

Harus diakui, kita sebagai menusia pasti tidak luput dari masalah, baik itu sifatnya ujian, musibah, cobaan bahkan azab. Dalam kehidupan sehari hari saja banyak kita temukan saudara saudara kita yang sedang ditimpa kesusahan. Ada yang belum mendapatkan jodoh, ingin sekolah di tempat favorit, ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, bermasalah dengan orang tua, ingin disenangi orang, ingin disenangi oleh atasan dan masalah masalah lainnya.

Masalah ujian dari Allah pun bukan hanya itu saja. Ada juga yang sedang ditimpa ujian kesenangan yang menyebabkan seseorang lupa kepada penciptanya, Allah SWT. Ketika diberi jabatan dia lupa shalat, ketika diberi kemasyhuran kemudian dia menjadi sombong, ketika diberi kepintaran dia menjadi takabur dan merendahkan orang lain serta ujian kesenangan kesenangan lainnya. Itulah manusia, diberi susah dia berkeluh kesah, diberi kesenangan dia menjadi sombong dan kikir.

Baca Selengkapnya......

Sedih Tiada Akhir .. :(

Pilu...
Melayang semua angan indahku
Seakan hilang bagai debu
Sedih s'lalu setia bersamaku

Letih...
Ingin ku berlari dan pergi
Tinggalkan semua yg menyakiti
Mengakhiri penderitaan yg tiada henti

Sepi...
Ku hanya berteman sepi
Terperangkap ku disini
Langkahkan kaki seorang diri

Hilang...
Semua kan hilang
Seperti ditelan jurang
Tak lagi 'kan datang...

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 24 September 2011

Rahasia Sholat Dhuha..


Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.”
[HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah]

Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Kekasihku Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah berwasiat kepadaku tiga perkara: [1] puasa tiga hari setiap bulan, [2] dua rakaat shalat Dhuha dan [3] melaksanakan shalat witir sebelum tidur.”
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad dan Ad-Darami]

Dari Abud Darda, ia berkata: “Kekasihku telah berwasiat kepadaku tiga hal. Hendaklah saya tidak pernah meninggalkan ketiga hal itu selama saya masih hidup: [1] menunaikan puasa selama tiga hari pada setiap bulan, [2] mengerjakan shalat Dhuha, dan [3] tidak tidur sebelum menunaikan shalat Witir.”
[HR. Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Nasa’i]

Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]

Dari Abu Said [Al-Khudry], ia berkata: Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhuha, sehingga kami mengira bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan jika beliau meninggalkannya, kami mengira seakan-akan beliau tidak pernah mengerjakannya”.
[HR. Turmuzi, hadis hasan]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rejeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.”
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]

Anjuran Shalat Dhuha

Dari Aisyah, ia berkata: “Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri mengerjakannya. Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya. Beliau berbuat seperti itu karena khawatir jikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib (fardhu).”
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan Ad-Darami]

Dalam Syarah An-Nawawi disebutkan:
Aisyah berkata seperti itu karena dia tidak setiap saat bersama Rasulullah. Pada saat itu Rasulullah memiliki istri sebanyak 9 (sembilan) orang. Jadi Aisyah harus menunggu selama 8 hari sebelum gilirannya tiba. Dalam masa 8 hari itu, tidak selamanya Aisyah mengetahui apa-apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumah istri beliau yang lain.

Waktu Afdol untuk Shalat Dhuha

Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari”.
[HR. Muslim]

Penjelasan:
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00 AM, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta.

Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat disimpulkan waktu yg paling afdol untuk melaksanakan dhuha adalah Antara jam 08:00 AM ~ 11:00 PM

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

>> 4 RAKAAT
Dari Mu’dzah, bahwa ia bertanya kepada Aisyah: “Berapa jumlah rakaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menunaikan shalat Dhuha?”
Aisyah menjawab: “Empat rakaat dan beliau menambah bilangan rakaatnya sebanyak yang beliau suka.”
[HR. Muslim dan Ibnu Majah]

>> 12 RAKAAT
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]

>> 8 RAKAAT
Dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata: “Saya berjunjung kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun Fathu (Penaklukan) Makkah. Saya menemukan beliau sedang mandi dengan ditutupi sehelai busana oleh Fathimah putri beliau”.
Ummu Hani berkata: “Maka kemudian aku mengucapkan salam”. Rasulullah pun bersabda: “Siapakah itu?” Saya menjawab: “Ummu Hani binti Abu Thalib”. Rasulullah SAW bersabda: “Selamat datang wahai Ummu Hani”.
Sesudah mandi beliau menunaikan shalat sebanyak 8 (delapan) rakaat dengan berselimut satu potong baju. Sesudah shalat saya (Ummu Hani) berkata: “Wahai Rasulullah, putra ibu Ali bin Abi Thalib menyangka bahwa dia boleh membunuh seorang laki-laki yang telah aku lindungi, yakni fulan Ibnu Hubairah”.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “sesungguhnya kami juga melindungi orang yang kamu lindungi, wahai Ummu Hani”.
Ummu Hani juga berkata: “Hal itu (Rasulullah shalat) terjadi pada waktu Dhuha.”
[HR. Muslim]

Tata Cara Shalat Dhuha

1. Berniat untuk melaksanakan shalat sunat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati.

2. Membaca surah Al-Fatihah

3. Membaca surah Asy-Syamsu (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca Qulya (QS:109) jika tidak hafal surah Asy-Syamsu itu.

4. Membaca surah Adh-Dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca Qulhu (QS:112) jika tidak hafal surah Adh-Dhuha.

5. Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.

6. Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. Inipun bukan sesuatu yang wajib, hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH.

catatan :
>> Sebagaimana shalat sunat lainnya, Dhuha dikerjakan dengan 2 rakaat 2 rakaat, artinya pada setiap 2 rakaat harus diakhiri dengan 1 kali salam.

>> Adapun surah-surah yang dibaca itu tidak ada hadis yang mengaturnya melainkan sekedar ijtihad belaka, kecuali membaca Qulya dan Qulhu adalah sunnah Rasulullah, tetapi bukan untuk shalat Dhuha, melainkan shalat Fajr. Kita tidak dibatasi membaca surah yang manapun yang kita sukai, karena semua Al-Qur’an adalah kebaikan.

>> Doa pun tidak dibatasi, kita boleh berdoa apa saja asalkan bukan doa untuk keburukan.

>> Doa yang terkenal dalam mazhab Syafi’i ada pada slide selanjutnya. Selain doa itu kita boleh membaca doa yang kita sukai. Namun karena ada aturan mazhab, maka hendaklah kita jangan melupakan agar memulai doa itu dengan menyebut nama ALLAH, memuji syukur kepada-NYA dan kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Do’a Sesudah Shalat Dhuha
doa sholat dhuha
ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA ‘ADHUHAA ‘UKA – WAL BAHAA ‘ABAHAA ‘UKA – WAL JAMAALA JAMAALUKA – WAL QUWWATA QUWWATUKA – WAL QUDRATA QUDRATUKA – WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.
ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA MU’ASSARAN FA YASSIRHU – WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WA JAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA.
AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.

Artinya:

“Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU – dan kecantikan adalah kecantikan-MU – dan keindahan adalah keindahan-MU – dan kekuatan adalah kekuatan-MU – dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU – dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU.
Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah – Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah – dan jikalau sukar maka mudahkanlah – dan jika haram maka sucikanlah – dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah dengan berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-MU.
Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh.

Baca Selengkapnya......

Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang .


Kejujuran itu kekasih Allah. Keterusterangan merupakan sabun pencuci hati. Pengalaman itu bukti. Dan seorang pemandu jalan tak akan membohongi rombongannya. Tidak ada satu pekerjaan yang lebih melegakan hati dan lebih agung pahalanya, selain berdzikir kepada Allah.

{Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.} (QS. Al-Baqarah: 152)

Berdzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya. Maka, siapa yang tak pernah memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya di akhirat kelak. Berdzikir kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari berbagai kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan.

Dan dzikir merupakan jalan pintas paling mudah untuk meraih ketenangan dan kebahagian hakiki. Untuk melihat faedah dan manfaat dzikir, coba perhatikan kembali beberapa pesan wahyu Ilahi. Dan cobalah mengamalkannya pada hari-hari Kita, niscaya Kita akan mendapatkan kesembuhan.

Dengan berdzikir kepada Allah, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berdzikir kepada-Nya segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan hidup akan runtuh dengan sendirinya.

Tidak mengherankan bila orang-orang yang selalu mengingat Allah senantiasa bahagia dan tenteram hidupnya. Itulah yang memang seharusnya terjadi. Adapun yang sangat mengherankan adalah bagaimana orang-orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah itu justru menyembah berhala-berhala dunia. Padahal,

[(Berhala-berhala) itu mati tidak hidup dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.] (QS. An-Nahl: 21)

Wahai orang yang mengeluh karena sulit tidur, yang menangis karena sakit, yang bersedih karena sebuah tragedi, dan yang berduka karena suatu musibah, sebutlah nama-Nya yang kudus! Betapapun,

{Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?} (QS. Maryam: 65)

Semakin banyak Kita mengingat Allah, pikiran Kita akan semakin terbuka, hati Kita semakin tenteram, jiwa Kita semakin bahagia, dan nurani Kita semakin damai sentosa. Itu, karena dalam mengingat Allah terkandung nilai-nilai ketawakalan kepada-Nya, keyakinan penuh kepada-Nya, ketergantungan diri hanya kepada-Nya, kepasrahan kepada-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan pengharapan kebahagiaan dari-Nya. Dia senantiasa dekat ketika si hamba berdoa kepada-Nya, senantiasa mendengar ketika diminta, dan senantiasa mengabulkan jika dimohon. Rendahkan dan tundukkan diri Kita ke hadapan-Nya, lalu sebutlah secara berulang'-ulang nama-Nya yang indah dan penuh berkah itu dengan lidah Kita sebagai pengejawantahan dari ketauhidan, pujian, doa, permohonan dan permintaan ampunan Kita kepada-Nya.

Dengan begitu, niscaya Kita — berkat kekuatan dan pertolongan dari-Nya — akan mendapatkan kebahagiaan, ketenteraman, ketenangan, cahaya penerang dan kegembiraan. Dan,

{Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia, dan pahala yang baik di akhirat.} (OS. Ali 'Imran: 148)

Baca Selengkapnya......

Wahai Kamu Yang Telah Melumpuhkan Hatiku

Sebenarnya catatan ini ingin aku kirimkan kepada kamu yang melumpuhkan hatiku. Catatan ini ingin ku selitkan dalam satu kehidupan mu, namun aku hanya lelaki yang tak memiliki keberanian dalam mengungkapkan semua percikan – percikan rasa yang terjadi dalam hatiku. Aku hanya dia yang engkau anggap tidak lebih, aku hanya merasa seperti itu.

Wahai kamu yang melumpuhkan hatiku,

Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauhi darimu, aku selalu berusaha bersikap tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku selalu berlagak normal walaupun aku hanya berpura – pura.

Tahukah wahai kamu yang melumpuhkan hatiku?

Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tidak ku cintai. Namun kepadamu, lisan ini seolah – olah terkunci. Dan aku rasa beruntung kerana tidak pernah mengucapkan bahawa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit di saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai, walaupun itu hanya prasangka ku.

Jika boleh aku beri alasan, mungkin karena aku takut engkau akan menjadi “illah” kepada ku. Kerana itu, aku berusaha untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, sehingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin bingung.

Sakit hatiku ku berbicara bahwa engkau mencintai dia dan tiada aku dalam kamus cintamu. Sememangnya sakit, sakit yang terasa begitu perih. Namun 1000 kali rasa itu lebih baik di saat aku mengerti bahwa senyum mu adalah sesuatu yang berarti bagiku. Ketenteraman mu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku.

Dan aku mengerti bahawa aku harus mengalah.

Wahai kamu yang melumpuhkan hatiku,

Andai aku boleh berdoa kepada Tuhan, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengubah saat-saat pertemuan itu, hingga tiada tatapan pertama itu, yang membuat hati ini terus mengingati mu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan sahaja telah meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh seperti ini.

Banyak lembaran buku yang telah ku telusuri, banyak teman yang telah ku minta pendapat. Mereka mendorongku untuk mengakhiri segala prasangku tentang kamu dan dia, kerana sebahagian prasangka adalah suatu kesalahan. Namun di sudut yang lain, ada dorongan yang begitu kuat untuk ku tetap menahan rasa yang terlalu awal, yang telah tertancap dihati ini.

Wahai kamu yang telah melumpuhkan hatiku,

Mungkin aku bukanlah lelaki gentleman yang bersedia untuk menikah denganmu dengan segera. Masih banyak perkara lain dalam hidup ini yang harus ku kejar. Sesungguhnya aku tidak ingin menanggung beban ini, yang akhirnya akan menuju kerosakan, jika hati ini tidak mampu ku jaga. Aku tidak mahu bercouple dengan mu.

Wahai kamu yang telah melumpuhkan hatiku,

Mungkin saat ini hatiku adalah milik mu. Namun tidak akan aku berikan setitik pun saat-saat ini, kerana aku telah bertekad dalam diriku bahawa saat-saat indah ku hanya akan ku berikan kepada BIDADARI ku.

Wahai kamu yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari ku bila dia bukanmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tahukah kamu bahawa saat inilah yang paling ku takutkan dalam diriku. Jika DIA tidak menganugerahkan aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminang mu bukan sebagai isteriku namun sebagai kekasihku.

Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu.

Kadangkala aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik?

Mengorbankan ukhuwah diantara kita?

atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi perkara yang remeh ini?

Aku semakin tidak mengerti diriku…

Ingin ku meminta kepada mu, sudikah engkau menungguku? sehingga aku siap dengan yakin untuk meminangmu? Dan kau pun siap dengan pinanganku?

Namun wahai kamu yang telah melumpuhkan hatiku, kadangkala aku terfikir, semuanya pasti akan berlalu, dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu. Tetapi ada ketakutan dalam diriku, apabila aku melupakanmu. Aku takut tidak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.

Wahai kamu yang telah melumpuhkan hatiku, izinkan aku menutup coretan ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingati kisah lama kita yang tragis ini.

Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk menempuh jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama akhirnya, setelah menahan perit rindu yang begitu menggoncang.

Wahai kamu yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada Tuhan mu, Tuhan ku, dan Tuhan semua manusia, kesudahan yang terbaik terhadap kisah kita. Memintalah kepadaNya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepadaNya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.

Wahai engkau yang sekarang ku cintai, semoga perkara yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA..

Baca Selengkapnya......

Doa Pemuda yang Ingin Mencari Istri Solehah

Ya..Rabbi……

Aku tak meminta seseorang yang sempurna...
Hingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu, Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya, Seorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya, Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya, Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup...

Aku tidak mengharap dia semulia Fatimah Radhiyallahuanha, tidak setaqwa Aisyah Radhiyallahuanha ,Pun tidak secantik Zainab Radhiyallahuanha, apalagi sekaya Khodijah Radhiyallahuanha..

Aku hanya mengharap seorang akhwat akhir zaman, Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun keturunan yang sholeh, Membangun peradaban, dan membuat Rasulullah shallahu’alaihiwasalam bangga di akhirat, Karena aku sadar aku bukanlahorang yang semulia Abu Bakar Radhiyallahuanhu, Atau setaqwa Umar Radhiyallahuanhu, pun setabah Ustman Radhiyallahuanhu, Ataupun sekaya Abdurrahman bin auf Radhiyallahuanhu, setegar zaid Radhiyallahuanhu, Juga segagah Ali Radhiyallahuanhu, apalagi setampan UsamahRadhiyallahuanhu..
Aku hanyalah seorang lelaki akhir zamanyang punya cita – cinta..

Ya…..Rabbii …….

Aku juga meminta, Jadikanlah ia sandaran bagiku, Buatlah aku menjadi Pemuda yang dapat membuatnya bangga, Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku,

Ya…..Rabbii …….

Aku juga meminta, Jadikanlah ia sandaran bagiku, Buatlah aku menjadi Pemuda yang dapat membuatnya bangga, Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku, Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dariMu, Berikanlah aku tangan sehingga aku mampu berdoa untuknya, Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak kebaikan dalam dirinya, Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat...

Baca Selengkapnya......

I 'n My Friend's








Baca Selengkapnya......

Ke Mana Ku Cari

Berharap hari akan tiba

merangkai cinta yang di dada

karna kutau engkau disana

hingga kugapai hari bahagia

Tapi adakah awal disana

hingga engkau berkata tiba

adakah jejak rasa disana

hingga engkau berkata raih saja

oh hati…. oh jiwa

kemanakah engkau sepanjang masa

hingga berselimut duka dan lara

di saat aku berkata cinta

Adakah kata cinta terlambat

tapi dimana awal hasrat

ataukah waktu yang tak tepat

untuk kembali ke awal start

oh cinta ….. oh jiwa

dimanakah kini englau berada

hingga rasa sesak didada

menunggu tibamu sepanjang masa

Baca Selengkapnya......

Tuk Sahabat Sejati

Ya Allah...
Jika sahabatku sedang tidur, jagalah tidurnya.
Jika dia beribadah, terimalah amal ibadahnya.
Jika saat ini dia sedang berdo'a, kabulkakanlah do'anya.

Ya Allah...
Jika saat ini dia dalam kesusahan, permudahlah urusannya.
Jika saat ini dia sedang terpuruk, naikkanlah derajatnya.
Jika dia bersedih, bahagiakanlah dia.

Andai saat ini dia sedang khilaf, sadarkanlah dia.
Andai dia sedang kecewa, hiburlah hatinya.
Andai dia dalam kebingungan, mantapkanlah hatinya.

Jadikan dia wanita yang paling bahagia dalam hidupnya.
Jadikan dia wanita yang kelak menempati SURGA-MU.
Jadikan dia wanita yang membahagiakan kedua orang tuanya.

Sungguh diriku memohon kepadaMU kesempurnaan hidup untuknya.

Baca Selengkapnya......

Bahaya Ghibah

Ghibah adl penyakit hati yg memakan kebaikan mendatangkan keburukan serta membuang-buang waktu secara sia-sia. Penyakit ini meluas di masyarakat krn kurangnya pemahaman agama kehidupan yg semakin mudah dan banyaknya waktu luang. Kemajuan teknologi telepon misalnya juga turut menyebarkan penyakit masyarakat ini.

Ghibah adl penyakit hati yg memakan kebaikan mendatangkan keburukan serta membuang-buang waktu secara sia-sia. Penyakit ini meluas di masyarakat krn kurangnya pemahaman agama kehidupan yg semakin mudah dan banyaknya waktu luang. Kemajuan teknologi telepon misalnya juga turut menyebarkan penyakit masyarakat ini.

Hakekat Ghibah Ghibah adl membicarakan orang lain dgn hal yg tidak disenanginya bila ia mengetahuinya baik yg disebut-sebut itu kekurangan yg ada pada badan nasab tabiat ucapan maupun agama hingga pada pakaian rumah atau harta miliknya yg lain. Menyebut kekurangannya yg ada pada badan seperti mengatakan ia pendek hitam kurus dan lain sebagainya. Atau pada agamanya seperti mengatakan ia pembohong fasik munafik dan lain-lain. Kadang orang tidak sadar ia telah melakukan ghibah dan saat diperingatkan ia menjawab “Yang saya katakan ini benar adanya!” Padahal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dgn tegas menyatakan perbuatan tersebut adl ghibah. Ketika ditanyakan kepada beliau bagaimana bila yg disebut-sebut itu memang benar adanya pada orang yg sedang digunjing-kan beliau menjawab “Jika yg engkau gunjingkan benar adanya pada orang tersebut maka engkau telah melakukan ghibah dan jika yg engkau sebut tidak ada pada orang yg engkau sebut maka engkau telah melakukan dusta atasnya.”

Ghibah tidak terbatas dgn lisan saja namun juga bisa terjadi dgn tulisan atau isyarat seperti kerdipan mata gerakan tangan cibiran bibir dan sebagainya. Sebab intinya adl memberitahukan kekurangan seseorang kepada orang lain. Suatu ketika ada seorang wanita datang kepada ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Ketika wanita itu sudah pergi ‘Aisyah mengisyaratkan dgn tangannya yg menunjukkan bahwa wanita itu berbadan pendek. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lantas bersabda “Engkau telah melakukan ghibah!” Semisal dgn ini adl gerakan memperagakan orang lain seperti menirukan cara jalan seseorang cara berbicaranya dan lain-lain. Bahkan yg demikian ini lbh parah daripada ghibah krn di samping mengandung unsur memberitahu kekurangan orang juga mengandung tujuan mengejek atau meremehkan.

Tak kalah meluasnya adl ghibah dgn tulisan krn tulisan adl lisan kedua. Media massa sudah tidak segan dan malu-malu lagi membuka aib seseorang yg paling rahasia sekalipun. Yang terjadi kemudian sensor perasaan malu masyarakat menurun sampai pada tingkat yg paling rendah. Aib tidak lagi dirasakan sebagai aib yg seharusnya ditutupi perbuatan dosa menjadi makanan sehari-hari.

Macam dan Bentuk Ghibah Ghibah mempunyai berbagai macam dan bentuk yg paling buruk adl ghibah yg disertai dgn riya’ seperti mengatakan “Saya berlindung kepada Allah dari perbuatan yg tidak tahu malu semacam ini semoga Allah menjagaku dari perbuatan itu.” padahal maksudnya mengungkapkan ketidaksenangannya kepada orang lain namun ia menggunakan ungkapan doa utk mengutarakan maksudnya. Kadang orang melakukan ghibah dgn cara pujian seperti mengatakan “Betapa baik orang itu tidak pernah meninggalkan kewajibannya namun sayang ia mempunyai perangai seperti yg banyak kita miliki kurang sabar.” Ia menyebut juga dirinya dgn maksud mencela orang lain dan mengisyaratkan dirinya termasuk golongan orang-orang shalih yg selalu menjaga diri dari ghibah. Bentuk ghibah yg lain misalnya mengucapkan “Saya kasihan terhadap teman kita yg selalu diremehkan ini. Saya berdoa kepada Allah agar dia tidak lagi diremehkan.” Ucapan semacam ini bukanlah doa krn jika ia menginginkan doa untuknya tentu ia akan mendoakannya dalam kesendiriannya dan tidak menguta-rakannya semacam itu.

Ghibah yg Diperbolehkan Tidak semua jenis ghibah dilarang dalam agama. Ada beberapa jenis ghibah yg diperbolehkan yaitu yg dimaksudkan utk mencapai tujuan yg benar dan tidak mungkin tercapai kecuali dgn ghibah. Setidaknya ada enam jenis ghibah yg diperbolehkan

Pertama Melaporkan perbuatan aniaya. Orang yg teraniaya boleh mela-porkan kepada hakim dgn mengatakan ia telah dianiaya oleh seseorang. Pada dasarnya ini adl perbuatan ghibah namun krn dimaksudkan utk tujuan yg benar maka hal ini diperbolehkan dalam agama.

Kedua Usaha utk mengubah kemungkaran dan membantu seseorang keluar dari perbuatan maksiat seperti mengutarakan kepada orang yg mem-punyai kekuasaan utk mengubah kemungkaran “Si Fulan telah berbuat tidak benar cegahlah dia!” Maksudnya adl meminta orang lain utk mengubah kemungkaran. Jika tidak bermaksud demikian maka ucapan tadi adl ghibah yg diharamkan.

Ketiga Untuk tujuan meminta nasehat. Misalnya dgn mengucapkan “Ayah saya telah berbuat begini kepada saya apakah perbuatannya itu diperbolehkan? Bagaimana caranya agar saya tidak diperlakukan demikian lagi? Bagaimana cara mendapatkan hak saya?” Ungkapan demikian ini diperbolehkan. Tapi lbh selamat bila ia mengutarakannya dgn ungkapan misalnya “Bagaimana hukum-nya bila ada seseorang yg berbuat begini kepada anaknya apakah hal itu diperboleh-kan?” Ungkapan semacam ini lbh selamat krn tidak menyebut orang tertentu.

Keempat Untuk memperingatkan atau menasehati kaum muslimin . Contoh dalam hal ini adl jarh yg dilakukan para ulama hadits. Hal ini diper-bolehkan menurut ijma’ ulama bahkan menjadi wajib krn mengandung masla-hat utk umat Islam.

Kelima Bila seseorang berterus terang dgn menunjukkan kefasikan dan kebid’ahan seperti minum arak berjudi dan lain sebagainya maka boleh menyebut seseorang tersebut dgn sifat yg dimaksudkan namun ia tidak boleh menyebutkan aib-aibnya yg lain.

Keenam Untuk memberi penjelasan dgn suatu sebutan yg telah masyhur pada diri seseorang. Seperti menyebut dgn sebutan si bisu si pincang dan lainnya. Namun hal ini tidak diperbolehkan bila dimaksudkan utk menunjukkan kekurangan seseorang. Tapi alangkah baiknya bila memanggilnya dgn julukan yg ia senangi.

Taubat dari Ghibah Menurut ijma’ ulama ghibah termasuk dosa besar. Pada dasarnya orang yg melakukan ghibah telah melakukan dua kejahatan; kejahatan terhadap Allah Ta’ala krn melakukan perbuatan yg jelas dilarang olehNya dan kejahatan terhadap hak manusia. Maka langkah pertama yg harus diambil utk menghindari maksiat ini adl dgn taubat yg mencakup tiga syaratnya yaitu meninggalkan perbuatan maksiat tersebut menyesali perbuatan yg telah dilakukan dan berjanji utk tidak melakukannya lagi. Selanjutnya harus diikuti dgn langkah kedua utk menebus kejahatannya atas hak manusia yaitu dgn mendatangi orang yg digunjingkannya kemudian minta maaf atas perbuatannya dan menunjuk-kan penyesalannya. Ini dilakukan bila orang yg dibicarakannya mengetahui bahwa ia telah dibicarakan. Namun apabila ia belum mengetahuinya maka bagi yg melakukan ghibah atasnya hendaknya mendoakannya dgn kebaikan dan berjanji pada dirinya sendiri utk tidak mengulanginya.

Kiat Menghindari Ghibah Untuk mengobati kebiasaan ghibah yg merupakan penyakit yg sulit dideteksi dan sulit diobati ini ada beberapa kiat yg bisa kita lakukan.

Pertama Selalu mengingat bahwa perbuatan ghibah adl penyebab kemarahan dan kemurkaan Allah serta turunnya adzab dariNya.

Kedua Bahwasanya timbangan kebaikan pelaku ghibah akan pindah kepada orang yg digunjingkannya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan sama sekali maka diambilkan dari timbangan kejahatan orang yg digunjingkannya dan ditambahkan kepada timbangan kejahatannya. Jika mengingat hal ini selalu niscaya seseorang akan berfikir seribu kali utk melakukan perbuatan ghibah.

Ketiga Hendaknya orang yg melakukan ghibah mengingat dulu aib dirinya sendiri dan segera berusaha memperbaikinya. Dengan demikian akan timbul perasaan malu pada diri sendiri bila membuka aib orang lain sementara dirinya sendiri masih mempunyai aib.

Keempat Jika aib orang yg hendak digunjingkan tidak ada pada dirinya sendiri hendaknya ia segera bersyukur kepada Allah krn Dia telah menghindarkannya dari aib tersebut bukannya malah mengotori dirinya dgn aib yg lbh besar yg berupa perbuatan ghibah.

Kelima Selalu ingat bila ia membicarakan saudaranya maka ia seperti orang yg makan bangkai saudaranya sendiri sebagaimana yg difirmankan Allah “Dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yg lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yg sudah mati?”

Keenam Hukumnya wajib mengi-ngatkan orang yg sedang melakukan ghibah bahwa perbuatan tersebut hukum-nya haram dan dimurkai Allah.

Ketujuh Selalu mengingat ayat-ayat dan hadits-hadits yg melarang ghibah dan selalu menjaga lisan agar tidak terjadi ghibah. Mudah-mudahan Allah selalu menjauhkan kita dari perbuatan yg tidak terpuji ini amin.

Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Baca Selengkapnya......