Rabu, 01 Mei 2013

Ustad. Jefri Al Buchori - Bidadari Syurga Lirik

Setiap manusia punya rasa cinta,
yang mesti dijaga kesuciaanya
namun ada kala insan tak berdaya,
saat dusta mampir bertahta..

Kuinginkan dia, yang punya setia,
yang mampu menjaga kemurniaanya.
Saat ku tak ada, ku jauh darinya,
amanah pun jadi penjaganya..

* Hatimu tempat berlindungku,
  dari kejahatan syahwatku
  Tuhanku merestui itu,
  dijadikan engkau istriku..
 
  Engkaulah... Bidadari Surgaku...

Tiada yang memahami, sgala kekuranganku
kecuali kamu, bidadariku,
Maafkanlah aku, dengan kebodohanku,
yang tak bisa membimbing dirimu

* Hatimu tempat berlindungku,
  dari kejahatan syahwatku
  Tuhanku merestui itu,
  dijadikan engkau istriku

  Engkaulah... Bidadari Surgaku...

Baca Selengkapnya......

Rabu, 20 Februari 2013

Kematian Yang Indah ( Khusnul Khotimah )

Khalid bin Walid, panglima perang Islam semasa Rasulullah SAW, bercita-cita mati syahid di medan perang. Allah ternyata berkehendak lain. Pahlawan legendaris yang digelari Saifullah (pedang Allah) itu justru meninggal dalam kesendirian di kamarnya. Bagi kaum Muslimin, mati syahid dalam pertempuran melawan musuh-musuh Islam, memang, terasa gagah. Heroik dan dramatis. Mati syahid, mati saat berjihad membela kebenaran di jalan Allah dan demi memperoleh ridha Allah, bukan hanya kematian yang indah, tapi juga mulia; memenuhi janji Allah untuk hidup abadi di sisi-Nya.

Allah berfirman, ''Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka.'' (Ali 'Imran ayat 169-170).

Itulah salah satu sebab mengapa banyak orang terpanggil untuk berjihad di jalan Allah dan bercita-cita mati syahid. Persoalannya, jihad itu bukan hanya berperang melawan musuh-musuh Islam seperti di zaman Khalid bin Walid dulu. Istilah jihad, tulis Dr M Quraish Shihab dalam Wawasan Alquran, sering disalahpahami atau dipersempit artinya.

Alquran mengisyaratkan jihad sebagai perjuangan melawan kebatilan. Sepanjang hayat manusia, bahkan sampai kiamat kelak, dituntut untuk berjuang melawan segala bentuk kebatilan. ''Al-jihad madhin ila yaum al-qiyamah.'' (jihad, perjuangan, terus berlanjut sampai hari kiamat). Jihad itu banyak bentuk dan macamnya. Begitu pula kebatilan. Jihad di jalan-Nya juga bukan hanya perang secara fisik melawan kebatilan yang berada di luar, tapi juga di dalam diri kita sendiri.

Dalam surat At-Taubah ayat 24, Allah berfirman, ''Katakanlah, 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya'.''

Ayat tersebut menunjukkan keutamaan berjihad di jalan Allah, seperti keutamaan mencintai Allah dan Rasul-Nya. Tak ada kata pedang, senjata, atau bau darah di dalamnya. Setiap Muslim, apa pun profesi dan pekerjaannya, yang menegakkan kebenaran demi Allah, punya kesempatan yang sama untuk berjihad.

Para pemberani yang kukuh dan teguh melawan kebatilan, kezaliman, dan kebiadaban seperti Munir (almarhum), misalnya, insya Allah, termasuk orang-orang yang lulus menempuh ujian, dengan segala kemampuan, kesabaran, dan ketabahannya. Jihad adalah cara yang ditetapkan Allah untuk menguji manusia. Orang yang tahan uji seperti itu, kalaupun gugur di jalan Allah, ia menempuh kematian yang indah. Seperti kata Allah, ia tidak mati, bahkan hidup di sisi Allah dengan mendapat rezeki-Nya. Wallahu a'lam.

Baca Selengkapnya......

Minggu, 20 Januari 2013

Ya Allah...


Ya Allah... Peluklah hati ini di saat ku mulai merasa gelisah dalam penantian penuh kesabaran ini, terkadang hatiku merasa rindu pada dia insan yang ku cintai dalam diamku...

Ya Rabb... Biarlah ku simpul dalam setiap do’a-do'a dalam Istikharahku kepada-MU Rasa ini, agar kelak Engkau Satukan hatinya dan hatiku yang kan bertaut bertahta dan bersemi indah karna Redha-MU...
Ya Rabb... Tuntunlah Hati hamba agar hanya mau menerima CINTA seorang Insan yang benar-benar Pilihan-MU bukan Semata-mata Pilihan Nafsuku...

Ya Rabb... Bila dia memang baik untuk kami, agama kami, masa depan dunia dan akhirat kami, bisa membimbing dan membawa kami lebih dekat pada-Mu, Maka dekatkanlah diri ini dengannya & satukanlah kami dalam pernikahan yang sakinah, mawaddah, warrahmah... Tapi kalau bukan dia yang terbaik, Maka jangan biarkan kekaguman kami menjadi suka apalagi cinta, Jadikanlah kekaguman kami seperti orang lain kagum padanya,, Engkaulah Maha membolak-balikkan hati.. Maka kami titipkan rasa ini, kami serahkan semuanya pada-Mu,karna semua ini adalah milik-Mu..

Aamiin ya Rabbal ala'amin

Baca Selengkapnya......